Operasi Katarak Gratis di Ruteng, Ribuan Warga Melihat Lagi

Seorang pasien yang sudah dioperasi matanya

Bakti Sosial Pemeriksaan Mata, Pemberian Kacamata dan Operasi Katarak Gratis di Ruteng, Kabupaten Manggarai akhirnya usai juga.

Aksi sosial selama beberapa hari, terhitung dari 22-25 Agustus 2022 itu membekas di nubari mereka yang dilayani.

Bacaan Lainnya

Aksi sosial ini dipusatkan di Aula Santa Maria Assumpta Gereja Katedral Ruteng untuk pemeriksaan pasien dan di RSUD dr. Ben Mboi sebagai tempat operasi katarak.

Selama hari-hari pelayanan itu, tim dokter mata dari John Fawcett Foundation (JFF), Komunitas Cinta Kasih (KCK) Denpasar, Komunitas Karya Sosial Lux Mundi Ruteng, Perdami, Nine Links Foundation, Tong Foundation, Pemerintah Kabupaten Manggarai dan difasilitasi oleh Gereja Keuskupan Ruteng melalui Komisi Kesehatan, Puspas Keuskupan Ruteng serta Paroki Katedral Ruteng, telah menolong banyak warga Manggarai. Mereka  berduyun-duyun datang dari wilayah tiga kabupaten di Manggarai Raya.

Tim dokter yang terlibat dalam aksi kemanusiaan operasi katarak di Ruteng

Data tim JFF yang dikomandani Komang Wardhana dalam relisnya yang diterima media ini menyebutkan selama 5 hari kegiatan sosial tercatat sejumlah 3.314 pasien yang telah diperiksa, 343 penderita mata katarak yang berhasil dioperasi oleh tiga dokter mata yakni dr. Fredy, dr. Yulia dan dr. Idham.

Selain itu  2.626 kaca mata dibagikan untuk warga yang bermasalah dengan matanya, dan 1.300 dosis obat mata diberikan pada para pasien.

Dari data tersebut, 3 anak (5 mata) dioperasi dengan bantuan GA dan 3 anak (6 mata) serta 1 orang dewasa (2 mata) dapat dioperasi dengan GA.

Pencapaian selama 5 hari pelayanan tersebut merupakan hasil kerja keras semua pihak yang terlibat aktif. Kecuali itu capaian ini menjadi rekor khusus bagi tim JFF atau para dokter mata yang datang untuk pelayanan sakit mata gratis selama ini, jika dibandingkan dengan kegiatan serupa di wilayah NTT yang telah dilayani selama ini.

Para pasien yang sembuh dan telah dioperasi mata katarak menyuarakan perasaan senang dan bahagia mereka usai dioperasi.

“Syukur Tuhan Yesus dan Bunda Maria, dan terima kasih tim dokter mata dari John Fawcett Foundation (JFF), Komunitas Cinta Kasih (KCK) Denpasar, Komunitas Karya Sosial Lux Mundi Ruteng, Perdami, Nine Links Foundation, Tong Foundation, Pemerintah Kabupaten Manggarai dan difasilitasi oleh Gereja Keuskupan Ruteng melalui Komisi Kesehatan, Puspas Keuskupan Ruteng serta Paroki Katedral Ruteng,” kata Nyonya Teresia Setia Jemali  (86 tahun) ditemui di rumah putri sulungnya Nyonya Lily Jemali, Minggu (28/8/2022) usai selaput katarak dari matanya disingkirkan.

Kata Nyonya Teresia, selama ini dia tidak bisa melihat. “Bahkan anak-anak saya sudah kumpulkan dana agar saya dicarikan rumah sakit yang bagus untuk pengobatan mata saya, sehingga saya dapat mengenali anak-anak dan cucu saya. Namun saya takut, dan beruntung Tuhan mendatangkan para dokter  yang baik hati dapat mengangkat selaput yang membuat saya tidak bisa melihat, dan sekarang saya sudah melihat dengan jelas,” tutur Nyonya Teresia.

Terpisah Nyonya Hajerah dari Nanga Lili yang sudah 3 tahun tak bisa melihat dengan jelas karena katarak juga mengungkapkan hal yang sama.

“Alhamdulilah, sekarang saya melihat dengan jelas,” kata Nyonya Hajerah.

Semua ungkapan hati para pasien yang terekam atau tidak sempat didokumentasikan bernada sama. Begitu juga mereka yang diperiksa matanya karena sakit atau mengalami gangguan penglihatan.

Orang dewasa, anak-anak atau pun bapak-ibu lanjut usia yang memeriksakan mata dan mendapatkan kacamata gratis juga mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih mereka atas inisiatif karya sosial karitatif ini.

Romo Herman Ando, salah satu pasien yang diobati pada hari terakhir mendapatkan kesempatan untuk menyuarakan rasa bahagia dan terima kasih berlimpah mewakili semua pasien yang sudah dioperasi atau diperiksa matanya.

“Kepada tim dokter JFF atas pengabdian mereka, kepada KCK Denpasar dan Komunitas Lux Mundi Ruteng yang memprakarsai karya kemanusiaan sehingga terselenggara di Ruteng, serta semua anggota tim Panitia Bakti Sosial Katarak yang telah berjibaku selama beberapa hari, baik di RSUD dr. Ben Mboi atau di Aula Assumpta Paroki Katedral Ruteng, Anda semua luar biasa,” kata Romo Ando.

Kegiatan sosial selama lima hari yang dibuka secara resmi oleh Romo Alfons Segar, Vikjen Keuskupan Ruteng yang mewakili Uskup Ruteng dan disaksikan Bupati Manggarai,  Hery Nabit, Senin (22/8/2022), lalu di Aula Assumpta Katedral Ruteng, memang membawa kepuasan dan hasil yang luar biasa.

Nyonya Teresia Setia Jemali sekarang sudah melihat dengan jelas

Motto yang diusung John Fawcett Foundation, “Giving Gift of Sight” seakan mengafirmasi hasil yang dicapai oleh tim tersebut ‘Kami datang untuk memberikan hadiah penglihatan bagi pasien katarak dan penderita mata lainnya di Keuskupan Ruteng’.

Rasa capai, penat, ataupun letih selama 5 hari tak berarti dibanding semangat pengabdian dan pelayanan serta kepuasan dan bahagia setelah menyaksikan ratusan orang yang telah dioperasi dapat melihat dan membaca dengan jelas tanpa gangguan lagi.

Banyak warga belum sempat diperiksakan matanya karena terlambat mendapatkan informasi tentang operasi katarak ini atau kuota pemeriksaan yang dibatasi tiap hari.

Mereka yang  belum terlayani sungguh berharap pada Tim JFF serta KCK Denpasar dan Lux Mundi Ruteng agar melakukan kegiatan amal ini secara rutin di berbagai wilayah Keuskupan Ruteng atau di tiga wilayah Manggarai Raya.

Antusiasme luar biasa para warga yang sudah serta belum sempat diobati matanya, mendapatkan respond positif dari KCK Denpasar, tim JFF serta Komunitas Lux Mundi Ruteng. Tim ini  bersedia datang kembali ke Ruteng jika diminta dan waktu memungkinkan.

Terimakasih banyak team JFF, KCK Denpasar, Lux Mundi Ruteng dan Keuskupan Ruteng! Tuhan memberkati Anda semua dan niat muliamu. Sampai jumpa di waktu mendatang. (wili grasias)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *