LABUAN BAJO KABARNTT.CO—Menurut data kasus DBD Tahun 2022 di Provinsi NTT, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) menempati posisi pertama dengan jumlah pasien DBD terbanyak di NTT awal tahun ini.
Kasus DBD di Mabar tersebut mencapai 168 kasus pada bulan Januari-Februari 2022. Meski begitu tidak ada kasus kematian di wilayah itu.
Wakil Bupati Mabar, dr. Yulianus Weng, lewat panggilang telepon, Selasa (8/2/2022), mengatakan kasus DBD di Mabar saat ini sudah berangsur-angsur mereda. Sebanyak 158 kasus sudah dinyatakan sembuh, dan masih ada 10 orang yang masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit di Mabar.
“Kasus DBD di Mabar saat ini sudah mereda setelah sebelumnya kasusnya memang sedikit tinggi. Bersyukur bahwa tidak ada kasus meninggal, sekarang tinggal 10 pasien yang masih dirawat di beberapa rumah sakit di Mabar. Dan jelas kami sudah dengan segera mengatasi agar tidak tambah lagi,” jelasnya.
Weng mengatakan, pihaknya baru selesai rapat dengan dinas terkait untuk mengantisipasi penambahan kasus DBD ke depannya.
Pihaknya juga sudah melakukan penyemprotan atau fogging di rumah masyarakat yang terdapat kasus DBD, pembagian abate dan juga pemantauan secara epidemologi di titik-titik terindikasi adanya jentik nyamuk aedes aegipty.
“Kami akan bersinergi dengan pemerintah paling bawah, desa/kelurahan, bahkan RT/RW untuk kembali melakukan kegiatan pembersihaan lingkungan dengan melibatkan seluruh masyarakat di Mabar. Kami juga melibatkan TNI/Polri untuk lebih tertib, dan jelas kegiatan ini akan kami lakukan secara rutin untuk mengantisipasi penambahan kasus DBD,” imbuhnya.
Lebih lanjut Weng mengatakan, kegiatan kebersihan yang rutin dilakukan selama sepekan telah dilakukan beberapa tahun yang lalu. Namun karena adanya kasus Covid-19 sehingga kegiatan rutin tidak dilakukan lagi.
“Dengan adanya kasus DBD yang cukup tinggi awal tahun ini, kami akan lakukan kegiatan pembersihan setiap akhir pekan lagi secara rutin. Ini bentuk kekonsistenan kami pemerintah dalam mengantisipasi penambahan kasus DBD di Mabar,” tandasnya.
Weng mengimbau masyarakat agar tetap melakukan kegiatan pembersihan lingkungan, agar tidak ada lagi kasus-kasus baru di daerah ini. “Jaga kebersihan lingkungan dan jaga anak-anak kita dari nyamuk pembawa DBD,” tegasnya. (np)