Ende Berduka, Satu Lagi Pasien Covid-19 Meninggal Dunia

ENDE KABARNTT.CO—Satu lagi  pasien probable Covid 19 meninggal dunia di RSUD Ende, Kamis (21/1/2021). Dengan meninggalnya pasien ini, maka sudah ada 6 pasien probable Covid-19 meninggal di Ende.

Pasien dengan inisial MNS (55 tahun)  itu meninggal sekitar pukul 12.30 Wita di Ruang Isolasi RSUD Ende.

Bacaan Lainnya

Direktur RSUD Ende, dr. Aries Dwi Lestari, membenarkan MNS meninggal di Ruang Isolasi RSUD Ende.

“Memang benar hari ini satu pasien meninggal dunia atas nama MNS,” kata Aries.

Aries mengatakan, MNS adalah salah seorang pegawai BUMN yakni PLN UPT Flores Bagian Barat.

MNS mempunyai riwayat penyakit yang sudah cukup lama yakni darah tinggi dan gula.  Penyakit ini sudah diidapnya sejak 2 tahun terakhir ini.

Selama ini MNS berobat di dokter keluarga dan baru beberapa waktu yang lalu berobat ke RSUD, namun tidak mau rawat inap.

“Riwayat darah tinggi dan gula sudah cukup lama sekitar dua tahun. Baru beberapa waktu lalu berobat ke RSUD Ende, namun tidak mau rawat inap,” kata Aries.

Saat MNS tiba di RSUD Ende, Senin (18/1/2021), sudah dilakukan swab antigen dan hasilnya positif, namun yang bersangkutan menolak untuk dirawat di RSUD Ende.

Hari Rabu (20/1/2021)) MNS kemudian diantar oleh petugas kesehatan dari Rumah Sakit Misi ke RSUD Ende sekitar pukul 10.55  Wita untuk mendapatkan perawatan karena yang bersangkutan dan keluarga hendak berobat ke rumah sakit tersebut.

“Belum sempat berobat, karena rumah sakit misi langsung mengantar dan merujuknya ke RSUD Ende,” kata Aries lagi.

Namun Kamis (21/1/2021) sekitar pukul 12.30 Wita MNS menghembuskan nafas terakhir dan meninggal di Ruang Isolasi RSUD Ende.

Lebih lanjut Aries mengatakan, MNS baru dikategori probable karena masih dilakukan test swab antigen. Meski dari hasil swab antigen tersebut, MNS positif, namun dia enggan rawat inap di Ruang Isolasi Ende.

“Kita belum sempat lakukan swab PCR. Karena itu pasien ini berstatus probable,” kata Aries.

Berkaitan dengan penyebaran Covid-19, Aries meminta agar penanganan jangan pada saat di hilir, yakni ketika pasien sudah terkena virus dan ditangani oleh tim medis. Namun penanganan harus sudah mulai dari hulu.

“Jangan tunggu sampai di hilir, tetapi harus gencar di hulunya dengan penerapan prokes yang ketat dengan 5 M  cuci tangan, jaga jarak,  pakai masker, hindari kerumunan dan membatasi mobilitas,” ujarnya.

Sementara itu Hasan, Lurah Mbongawani, Kecamatan Ende  Selatan, ditemui di RSUD Ende menegaskan mengantisipasi terjadinya penolakan pemakaman pasien Covid-19, pihaknya bersama camat telah melakukan sosialisasi dan edukasi.

“Mohon maaf bukan mendahului, namun melihat kondisi pasien ini, malam sebelumnya kami telah mengumpulkan warga melakukan sosialisasi. Beri pengertian dan alhamdullilah mereka paham dan terima untuk dikuburkan di lokasi Pekuburan Islam,” ujar Hasan.

Korban MNS (55) adalah pegawai PLN UPT Flores Bagian Barat, beralamat di  Jalan Kemakmuran, RT.002/RW.003  Kelurahan  Mbongawani, Kecamatan Ende Selatan.

Pemakaman di TPU Islam Mbongawani atas permintaan keluarga kepada Satgas Penanganan dan Pencegahan Penyebaran Covid-19 Kabupaten Ende.

Sekitar pukul 15.10 Wita jenasah dimakamkan di TPU Islam Mbongawani oleh personel Tagana dan dibantu oleh BPBD Kabupaten Ende. (ase)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *