KUPANG KABARNTT.CO-–Beberapa hari menjabat, Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh, mengajak para wartawan yang bertugas di Kota Kupang ngopi bareng di Sonaf Suba-Suka Kupang, Jumat (26/8/2022). Puluhan wartawan hadir memenuhi undangan itu.
Dalam sapaan awalnya, George Hadjoh mengatakan, dia mengajak pekerja media ngopi bareng guna menghimpun semua persoalan yang terjadi di Kota Kupang yang selalu menjadi keluhan masyarakat yang belum dibenahi secara konsistem oleh Pemerintah Kota Kupang.
George mengatakan, wartawan merupakan mitra yang secara detail bisa memberikan kita gambaran persoalan yang terjadi di daerah ini, karena mereka selalu ada jika di situ ada persoalan.
“Wartawan itu adalah nafas perubahan dengan begitu kita harus bina kemitraan ini dan memang pemerintah harus bisa memberikan kepercayaan kepada media, sehingga mereka bisa memberikan masukan dan juga kritik dalam pembenahan di kota ini. Kita tidak bisa membenci mereka yang mengkritik kita dan merangkul yang tulis enak-enak saja. Namun kita harus memberikan ruang yang sama, karena pembangunan kota ini juga merupakan tanggung jawab mereka dengan tulisan mereka,” tegas George.
George didampingi oleh Asisten 3 sebagai moderator, Yanuard Dally, Kadis PU, Kadis Perhubungan, Kadis Komimfo, Kabag Hukum, Kasat Pop PP dan beberapa staf humas.
Tidak mau bertele-tele, George langsung membuka sesi masukan dan bukan sesi tanya jawab. Sejumlah wartawan memberi masukan.
Pertama adalah tentang sampah yang menjadi persoalan penting di kota ini. Hampir semua kelurahan mempersoalkan sampah, karena tidak ada tempat penampungan yang disediakan dinas terkait sehingga warga membuang secara sembarang.
Juga dinas terkait tidak mengangkut sampah sehingga sampah penuh dan berserakan di tempat pembuangan sementara.
“Hari ini saya 4 hari jadi Penjabat Wali Kota. Dari hari pertama saya hanya berkeliling untuk pantau dan bersihkan serta angkut sampah dan kita harus kerja jangan jijiklah ini tanggung jawab kita semua. Saya juga perintahkan Sat Pol PP agar berkeliling di semua dinas, melihat kebersihan kamar mandi. Ini standar ya… memang kebersihan paling utama dan harus dari pribadi masing-masing. Kita semua berharap agar kota ini menjadi kota bersih, kota sejuk dan juga kota yang aman,” jelas Kepala Biro Umum Setda NTT ini.
Kedua terkait infrastruktur. Hampir semua ruas jalan umum di Kota Kupang banyak yang rusak dan berlubang. Kondisi ini sangat mengganggu aktivitas masyarakat. Pemerintah akan berbenah.
“Saya sudah perintahkan Kadis PU agar segera pantau dan terima keluhan masyarakat. Memang biaya infrastruktur mahal dan tidak bisa kita anggarkan di APBD lagi, namun kita akan protitaskan di APBN. Kalau jalan berlubang sedikit dan kalau kita bisa tambal kan sangat bisa. Ayo teman-teman kita berbenah. Saya hadir di sini jujur hanya untuk kerja. Saya tidak ada kepentingan politik di sini. Teman-teman media tolong langsung lapor kalau ada yang ditemukan di jalan,” kata George kepada semua media yang hadir.
Ketiga, terkait lampu jalan. Hampir semua ruas jalan di tengah kota dipenuhi dengan tiang-tiang lampu sampai dinas terkait tebang pohong hanya untuk tanam tiang lampu jalan. Tapi yang terjadi saat ini kota bukannya terang namun menjadi kota mati karena lampu jalan banyak yang rusak akibat sejora tahun 2021 yang lalu dan sampai saat ini dinas terkait belum memperbaiki keserukan tersebut. Padahal warga Kota Kupang sudah banyak mengeluh terhadap lampu jalan yang mati. Anggaran lampu jalan merupakan nilai paling besar dari pembangunan lainnya di Kota Kupang.
“Kita lihat lampun jalan di ruas jalan di Kota Kupang sangat mempercantik kota ini, karena kita mau kota ini hidup 1×24 jam. Namun yang terjadi sangat gelap kalau malam hari. Inilah kenapa saya harus undang taman-teman media di sini, agar saya bisa mengumpulkan informasi dan data sehingga saya bisa kasih tahu di kepala-kepala dinas mereka ini agar kerja sesuai dengan tupoksi dan kerja tuntas. Jangan hanya tiang lampunya yang indah tapi tidak memberikan penerangan bagi masyarakat. Saya proritaskan ini agar segera dibenahi dan saya akan kawal ini sampai kota ini terang,” imbuhnya.
“Kita punya mimpi yang sama. Kita mau kota ini jadi kota yang terang, indah dan nyaman, sehingga jika tamu yang berkunjung di kota ini ketika turun di bandara langsung lihat karakterristik kita lewat Kota Kupang ini,” serunya.
Keempat, keamanan di Kota Kupang. “Jika kita mau kota ini hidup 1×24 jam maka keamanan dan kenyaman menjadi hal prioritas. Jangan sampai kota ini tidak aman buat masyarakat, apalagi buat tamu-tamu yang berkunjung di kota ini. Saya mau agar kota ini tetap hidup walaupun sudah malam sehingga keamanan harus lebih dahulu ditingkatkan. Saya hari Senin ini akan berkoordinasi dengan Dandim, Kapolres dan lainya agar di beberapa titik seperti pasar atau titik batas kota, apakah harus didirikan pos keamanan atau tidak. Kita akan putuskan nanti setelah kita bertemu dengan beberapa instansi vertical,” imbuhnya.
Kelima, air bersih. Air bersih menjadi masalah juga saat sudah masuk musim kemarau. Di beberapa kelurahan di Kota Kupang pasti sudah krisis air dan tangki air menjadi solusinya. Banyak masyatakat tidak mampu hanya menunggu tangki gratis dan memang ini merupakan vital dan segera diatasi.
“Kita berharap air bersih dari Kolhua yang pembangunannya sudah jalan bisa mengatasi persoalan air bersih di Kota Kupang. Saya akan turun langsung dan lihat sudah sampai mana airnya jalan. Dan memang saya berharap juga dari retribusi sampah, jika berjalan dengan lancar retribusi itu kita bisa siasati untuk kredit tangki air lewat Bank NTT sehingga ini bisa melayani masyatakat yang krisis air di musim kemarau. Kerja sama inilah yang harus kuat,” kata George.
Keenam, masalah parkir. George mengakui masih ada pungli. George bertekad pungli dari halan parkir harus ditertibkan, bukan hanya bersih dari pungli juga pemasukan daerah juga optimal.
“Kita akan tertibkan kendaraan yang parkir sembarang. Namun sebelum itu kita harus pikirkan lahan parkir, kita tidak bisa langsung terapkan karena sebelum jalan kita harus buka untuk tempat parkir dulu. Kita harus cari solusi sebelum cari masalah. Saya tidak ada kepentingan di kursi ini. Saya benar-benar datang untuk bekerja, karena saya datang dari keluarga yang susah, sehingga mari kita kerja sama agar semua persoalan di kota ini dapat kita meminimalisir. Kita buat kota ini jadi kota yang diimpikan oleh semua pihak, selain juga menjadi kota teraman,” tegasnya. (np)