Sopir Angkot Menangkan Sayembara Golkar

KUPANG KABARNTT.CO— Paulinus Harjon, seorang  sopir angkutan kota menyabet juara pertama  Sayembara Golkar “Mencari Gagasan Konkrit Pencegahan dan Penanganan Covid-19.”  Gagasan cerdasnya “Sopir Sebagai Garda Terdepan Melawan Covid” dinilai tim juri layak mendapat tempat pertama sebagai juara.

Pengumuman  para juara dilakukan  secara virtual,  Senin (1/2/2021) malam  di hadapan para wartawan dan dihadiri sejumlah dewan juri.

Bacaan Lainnya

Pemenang kedua diraih Scholastika Konsita Nino, seorang bidan di Flores Timur.  Praktek yang dilakukan   Konsita berupa visualisasi gerakan khusus berilustrasi malaikat maut untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat pada prokes mendapat apresiasi dari para juri di tempat kedua.

Tempat  ketiga diraih  P. Polseno Niron juga dari  Flores Timur. Polsen menulis ide praktis dan cerdas melawan Covid dengan tulisan sederhana bertajuk Apa yang Harus Dilakukan Dalam Menghadapi Pandemi Seperti Covid-19 dan Sega Ancamannya, Hindari Dia, Amankan Diri Kita.

Sedangkan pemenang empat milik  Ni Nyoman Yuliani, Apt, M.Si, dosen, pengelola apoteker dan tokoh agama (Hindu) di Kupang. Judul karya tulisnya,Pola Kampanye Dan Edukasi Yang Tepat Bagi Masyarakat Melibatkan Semua Sektor Agar Mudah Memahami Dan Menjalankan Protokol Kesehatan Baik Untuk Diri Sendiri.

Sebelum membacakan para juara, Ketua DPD Partai Golkar NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, memberi apresiasi yang tinggi kepada para peserta yang sudah menyumbangkan gagasan dan praktek cerdas melawan Covid1-19.

“Di luar dugaan kami semua, kami tidak pernah membayangkan sebelumnya kalau ternyata begitu banyak peserta yang menyumbangkan gagasan hebat dan praktek cerdas menghadapi pandemi Covid-19 ini. Betul-betul di luar dugaan. Karena itu kami memberi apresiasi yang tinggi kepada para peserta yang sudah menyumbangkan gagasannya,” kata Melki.

Menurut Melki, ide awal menyelenggarakan sayembara ini adalah bagaimana melibatkan masyarakat dalam perang melawan Covid-19, terutama di NTT. Di tengah pandemi yang semakin menakutkan ini, Partai Golkar ingin melakukan sesuatu. Maka lahirlah gagasan untuk melakukan sayembara ini.

Semangat dari sayembara ini adalah mencari praktek cerdas, ide/gagasan cerdas yang bisa diadopsi, ditiru dan diaplikasikan untuk melawan Covid-19.

Dalam rentang waktu hanya seminggu, sejak diumumkan Minggu (23/1/2021) hingga Minggu (31/1/2021) malam, terdapat 823 karya tulis yang masuk. Para peserta yang mengirim naskahnya datang dari berbagai latar belakang profesi. Ada sopir, ada ASN, ada pensiunan, ada wartawan, pastor, pendeta, guru, dosen, mahasiswa, pelajar. Dari kisaran usia, peserta paling muda berusia  14 tahun, sedangkan peserta paling tua seorang pensiunan ASN berusia 75 tahun.

Selain juara pertama hingga empat, panitia dari Partai Golkar juga ingin menghargai karya-karya yang terpilih menjadi juara favorit. “Selain empat juara pertama sampai empat, kita pilih lagi peringkat lima sampai 28 sebagai juara favorit. Tetapi di luar 28 sebenarnya masih begitu banyak karya, gagasan dan praktek  cerdas yang disumbangkan masyarakat,” kata Melki yang juga  Wakil Ketua Komisi IX DPR RI ini.

Lima orang wakil dewan juri, yakni Pdt. Dr. Mery Kolimon,  Profesor Dr. Frans Salesman, Dr. Marius Ardu Jelamu,  Liby Sinlaeloe dan Rudy Rohi,  memberi apresiasi yang tinggi kepada Partai Golkar NTT.

Kelima juri yang mewakili beberapa elemen ini pada umumnya memberi apresiasi kepada Golkar NTT karena berani melakukan sesuatu di tengah ketakutan masyarakat terhadap virus corona yang semakin sulit dikendalikan ini.

”Partai Golkar sudah membuka ruang sangat besar kepada masyarakat untuk ikut berpartisipasi menyumbangkan gagasan dan praktek cerdas untuk melawan Covid-19. Kita berharap agar sayembara ini tidak habis di kertas, tetapi bisa dipakai sebagai praktek-praktek cerdas untuk melawan Covid-19. Dalam suasana bencana seperti ini, tidak bisa kita menyerahkan  tanggung jawab hanya kepada dinas tertentu. Semua masyarakat sangat diharapkan ikut berpartisipasi. Dan Partai Golkar sudah membuka ruang itu,” ungkap Dr. Mery Kolimon.

Mirip dengan Mery Kolimon,  Rudi Rohi, staf pengajar FISIP Undana Kupang juga menyatakan apresiasi atas sayembara ini. “Sayembara ini luar biasa. Sayembara ini sebenarnya mau mengisi ruang kosong yang tidak bisa dilakukan pemerintah. Ruang kosong ini diisi oleh masyarakat melalui sumbangan gagasan dan pikirannya,”  kata Rudy.

Selain memberi apresiasi kepada Partai Golkar NTT, Profesor Dr. Frans Salesman, bahkan menegaskan niatnya untuk mencoba menulis praktek-praktek dan ide-ide cerdas yang disumbangkan masyarakat dari sayembara ini di jurnal internasional.

Sementara Dr. Marius Jelamu, Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 NTT, mengatasnamai Pemda NTT menghaturkan limpah terima kasih kepada Partai Golkar NTT atas sayembara ini.

“Dengan sayembara ini, masyarakat melalui gagasan dan praktek cerdasnya sudah membantu pemerintah dalam program pembangunan di bidang kesehatan. Atas nama Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur, kami menyampaikan terima kasih berlimpah atas sayembara ini, dan juga kepada para peserta yang sudah menyumbangkan gagasannya,” kata Marius Jelamu yang juga Karo Humas dan Protokol Setda NTT ini.

Konferensi pers dengan agenda tunggal pengumuman juara sayembara ini dipandu Frans Sarong, Wakil Ketua DPD Golkar NTT. Sedangkan sesi diskusi dan tanya jawab dimoderatori Tony Kleden, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPD Golkar NTT.

Hadir juga dalam konferensi pers ini Hugo Rehi Kalembu selaku Ketua Panitia Sayembara,  Ir. Ans Takalapeta sebagai Ketua Tim Juri, sejumlah anggota dewan juri, para anggota DPRD Fraksi Partai Golkar se-NTT, sejumlah Ketua dan Sekretaris DPD Partai Golkar di NTT, sejumlah pengurus DPD I Golkar NTT. (den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *