Baru Sekarang Wukir, Manggarai Timur Bebas dari Kegelapan

BORONG KABARNTT.CO—Warga di Wukir, tepatnya Desa Sangan Kalo, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur bebas dari kegelapan menyusul pemasangan 30 unit panel solar.

Peralatan listrik ini  merupakan bantuan Yayasan Steyler Mission milik Serikat SVD yang disalurkan untuk 30 rumah (keluarga/komunitas) di Wukir.

Bacaan Lainnya

Menurut data yang dihimpun media ini  bantuan ini merupakan bantuan dari Yayasan H.+W. Winkler di Jerman dalam bekerja sama dengan Yayasan Steyler Mission milik SVD yang berpusat di St. Augustin, Jerman.

Pembangunan infrastruktur (listrik, jalan, jembatan, angkutan, irigasi, sanitasi, dan lain-lain) yang tertinggal dari perkotaan membuat Wukir menjadi salah satu desa terisolir di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Akses listrik negara (PLN), misalnya, adalah mimpi yang belum terwujud sejak wilayah ini dibangun untuk pemukiman penduduk sekitar tahun 1970-an.

Pater Agateus Ngala, SVD bersama Bapak Ferdinandus Rondong mengetuk hati penderma untuk membantu keluarga dan komunitas yang membutuhkannya.

Proposal pengadaan panel solar (listrik tenaga matahari) ini juga mendukung program yang dikampanyekan secara internasional oleh Serikat Sabda Allah (SVD) terutama Komisi Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan” (JPIC), seperti pemanfaatan tenaga matahari bagi kebutuhan harian masyarakat.

“Dari proposal yang diajukan tersebut kita mendapat suntikan dana sebanyak 26.399 Euro (Rp. 435.000.000) untuk pengadaan tenaga surya ini. Dana itu seluruhnya dipergunakan untuk pengadaan 30-unit panel solar,” kata Ferdinandus Rondong kepada kabarntt.co, Sabtu, (1/5/2021).

Dikatakan Ferdinandus, satu paket panel solar terdiri dari  dua unit modul surya 100Wp, dua unit aki kering VRLA 12v 100Ah, satu unit inventer liminous eco Volt 1500VA, satu unit solar charge controller 20A, bracket penyangga panel dan satu set kotak bateri, satu set kabel 30 meter dan lampu 12 watt sebanyak sepuluh unit.

“Pengadaan barang ini seluruhnya kita pesan langsung di perusahaan panel solar di Surabaya,” beber Ferdinandus.

Ferdinandus  menjelaskan, selain bantuan dari Jerman, ada juga kontribusi lokal dari keluarga atau komunitas yang mendapat bantuan ini sebesar Rp. 3.000.000, yang diperlukan untuk biaya transportasi, pengiriman barang-barang (panel solar, Red) dari Surabaya hingga Wukir. Juga dipakai untuk mendatangkan teknisi khusus dari Surabaya untuk pemasangan dan pelatihan tenaga lokal.

Sebanyak 30 unit panel solar itu sudah tiba di Wukir Jumat pekan lalu. Peralatan listrik tenaga matahari itu diterima dengan ritual adat setempat, lalu diberkati Pastor Paroki Wukir, Rm. Stanislaus Kamput, Pr di Pastoran Wukir.

Setelah itu panel surya itu dipasang teknisi ke 30 perumahan/komunitas yang menjadi sasaran.

Melkior Jalang, salah seorang penerima bantuan ini, mengaku senang luar biasa.

“Sekarang baru kami merasakan sungguh-sungguh apa artinya dari gelap terbitlah terang. Terima kasih kepada donatur dan semua pihak yang terlibat mendatangkan bantuan ini.  Kami hanya mengucapkan terima kasih, dan sisanya Tuhan yang akan membalasnya,”  kata Jalang. (adi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *