Kampanye Heri-Heri, Mantan Sekda Manggarai Litanikan Kegagalan DM

RUTENG KABARNTT.CO–Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Manggarai, Manseltus Mitak, mengatakan, Pemerintah Kabupaten Manggarai di bawah kepemimpinan Kamelus Deno-Viktor Madur (paket DM) gagal total.

Mansetus mengatakan hal itu ketika kampanye di Beo Poco, Desa Poco, Kecamatan Wae Ri’i, Manggarai, Minggu (18/10/2020).  Mansetus mengatakan tahu betul kepemimpinan Deno-Madur karena menjabat sebagai Sekda hingga pensiun tahun lalu.

Bacaan Lainnya

Mansetus mengatakan, Deno-Madur gagal mencapai target-target yang sudah ditetapkan dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2016-2021.

“Berbagai program yang dijanjikan DM yang dituangkan dalam RPJMD 2016-2021, semuanya gagal karena tidak mencapai target yang ditetapkan,” terang Mansetus.

Menurutnya, janji Bupati dan Wakil Bupati Deno-Madur tersebut merupakan kontrak politik dengan rakyat Manggarai dan ditandatangani oleh anggota DPRD dalam dokumen RPJMD.

“Namun semua yang dijanjikan itu gagal total karena tidak satu pun yang mencapai target,” tegas lelaki yang disapa Setus Mitak  ini.

Setus memastikan dirinya adalah pelaku dalam pembangunan di era Bupati Deno-Madur (DM). Dirinya mengetahui pasti, bagaimana program DM selama empat tahun terakhir.

“Begitu banyak program yang tidak capai target, sehingga pantas kita katakan pemerintahan DM gagal, mundur 10 tahun lagi,” tegas Setus.

Setus memaparkan program yang gagal tersebut di antaranya bantuan perumahan untuk rakyat ditargetkan 7.500 unit rumah yang bersumber dari APBD, namun hingga tahun 2019 hanya mencapai 2.359 unit rumah.

Sementara bantuan listrik gratis untuk rumah tangga miskin yang ditargetkan 5.000 sambungan listrik namun tercapai hanya 600.

Kegagalan lain, sebut Setus,  adalah janji pendidikan dan pelatihan (Diklat) tenaga terampil.  Dulu dijanjikan per tahunnya 5000 orang tetapi sampai tahun 2019 hanya 916 orang.

“Bidang pendidikan berupa replikasi program khsusus, sama sekali tidak berjalan sehingga mempengaruhi mutu pendidikan di Manggarai,” katanya.

Janji lain, ungkap Setus, adalah pembangunan pos pelayanan kesehatan dan PAUD yang terintegrasi di setiap kampung. Namun program tidak terealisasi sama sekali.

Di bidang infrastruktur jalan, khususnya perbaikan jalan raya sebagai urat nadi perekonomian rakyat dan kegiatan masyarakat lainnya, DM belum mampu mengatasinya.

“Sampai dengan tahun 2019, pemerintahan DM hanya mampu memperbaiki sepanjang 108,13 km dari jumlah ruas jalan yang rusak sepanjang 798,575 km atau kalau di persentasekan hanya 13,53%,” tandas Setus.

Sementara yang paling naas, kata Setus, adalah nasib petani yang dijanjikan mendapat jaminan pupuk gratis, sama sekali tidak terpenuhi.

“Apakah kita mau mempertahankan atau melanjutkan berbagai kegagalan tersebut?” tanya Setus yang dijawab “tidak” oleh warga yang hadir.

Pada kesempatan tersebut hadir pula calon Bupati Herybertus G.L. Nabit. Sebelum hadir di Kampung Poco, Hery Nabit melakukan kampanye tematik di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Ncolang, Desa Poco.

Seperti yang diketahui, Kota Ruteng mendapat predikat kota kecil terkotor di Indonesia, karena terkait persoalan pengelolaan sampah di TPA Ncolang, yang masih bersifat open simping yaitu sampah dibiarkan menumpuk, tidak dikelola. (obe)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *