KEFAMENANU KABARNTT.CO – Tim Direktorat Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Katolik Kementerian Agama Republik Indonesia melakukan supervisi ke Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) Trinitas Nenotun Tunoe, Timor Tengah Utara (TTU), Rabu (26/5/2021).
Kedatangan tim supervisi selain mengecek kesiapan sekolah tersebut untuk mendapat izin operasional juga dengan maksud memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru dan staf agar mampu meningkatkan kualitas kerja terutama dalam proses belajar mengajar.
Kepala Subbagian Tata Usaha Bagian Umum dan Barang Milik Negara Ditjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI mewakili tim supervisi, Nikolas Nohos, S.Fil, kepada wartawan menyampaikan supervisi yang telah dilakukan tim untuk SMAK Trinitas Nenotun memenuhi 75% karena masih ada beberapa kekurangan dari proposal yang dikirim ke Kementerian Agama.
“Secara keseluruhan sesuai dengan juknis atau petunjuk teknis dari Kementerian Agama, dalam hal ini Bimas Katolik, yang harus dipenuhi ada 6 hal standar, namun secara langsung dari kami ( Tim-red), dari apa yang kami lihat ini 75% bisa dapat, tapi lebih dari itu, semua tergantung putusan pimpinan di pusat,” jelas Nikolaus.
Dikatakan Nikolaus, jumlah calon Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) di Indonesia yang disupervisi tahun 2021 sebanyak 6 sekolah. Dan dari 6 sekolah tersebut, sebanyak 4 sekolah ada di NTT dan salah satunya adalah SMAK Trinitas Nenotun di TTU.
Khusus untuk calon SMAK Trinitas Nenotun semua data dan informasi sebagaimana yang disampaikan dalam proposal dan dokumen kelengkapan secara umum dapat diterima. Namun berdasarkan verifikasi dan validasi data di lapangan ada beberapa hal yang masih harus dilengkapi sesuai dengan keputusan Dirjen Nomor 38 A tahun 2014 tentang petunjuk teknis pendirian Sekolah Menengah Agama Katolik.
“Perlu dimaknai kalimat atau kata dilengkapi dalam konteks dokumen persyaratan merupakan review atau perbaikan teknis atas dokumen yang ada. Karena dalam proposal yang disampaikan semuanya disatukan dengan dokumen-dokumen yang lain. Dokumen yang lain harus dijilid terpisah dengan dokumen utamanya,” jelas Nikolaus.
Selain itu dokumen studi kelayakan yang belum disertakan dalam proposal. Dokumen ini baru diserahkan pada saat proses verifikasi lapangan sehingga dokumen tersebut akan dibawa untuk kemudian dimasukkan sebagai dokumen pelengkap.
Nikolaus berharap sesuai kesepakatan, pihak sekolah bersama Yayasan Kasih Sejahtera Timor dapat mengurus, memperbaiki dan melengkapi dokumen yang dibutuhkan paling lambat 1 minggu ke depan agar calon SMAK Trinitas Nenotun secepatnya mendapat izin operasional sehingga dapat berdiri sejajar dengan SMAK- SMAK lain yang ada di Indonesia.
Emanuel Salu, S.Pd, Kepala SMAK Trinitas Nenotun, mengucapkan terima kasih berlimpah kepada tim supervisi dan kekurangan yang ada akan segera diperbaiki.
“Saya tidak berkata banyak selain ucapan terima kasih kepada bapak-bapak supervisor yang telah menindaklanjuti proposal kami dan datang ke sini. Kekurangan yang ada akan kami lengkapi dalam waktu dekat,” kata Salu.
Sementara itu, Ketua Yayasan Kasih Sejahtera Timor, Wilhelmus Nabu, dalam kesempatan itu juga menyampaikan tujuan didirikannya yayasan tersebut.
“Pada dasarnya yayasan ini kita dirikan ada dua motivasi yang kami impikan yaitu, pertama untuk mendekatkan pendidikan di tengah-tengah masyarakat. Kedua, kita juga melihat potensi sumber daya manusia yang tersedia, dalam hal ini tenaga guru kita sangat, sangat banyak sehingga membuka ruang kepada mereka untuk mengajar,” kata Nabu. (siu)