Hari ke-2 Dibimbing, 80% Guru Sekolah Swasta Mampu Terbitkan Artikel Populer

KUPANG KABARNTT.CO–Sebanyak 50 guru sekolah swasta yang mengikuti Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah yang diselenggarakan Badan Musyawarah Perguruan Swasta pada hari ke-2, Kamis (5/11/2020), sudah mencapai 80%  mampu menulis karya ilmiah populer.

Saat diwawancarai di Lantai I Aula Komodo Kantor DPD RI Wilayah Provinsi NTT,  fasilitator pelatihan yang juga Pimpinan Umum Media Cakrawala NTT, Gusty Rikarno, menyampaikan para guru yang menjadi peserta ini merupakan utusan dari setiap sekolah swasta yang ada di Kota Kupang. Saat ini mereka sudah bisa memahami bagaimana cara menuangkan pikiran dalam suatu tulisan secara baik.

Bacaan Lainnya

“Itu yang memang kita lihat saat ini. Saya secara pribadi dan tim tidak merasa kesulitan,” katanya.

Gusty mengatakan, setelah kemarin dimulai dengan pre-test menulis kegiatan sehari, para guru sudah bisa menjembatani antara teks dan konteks.

Sementara pada hari ke-2 ini dengan materi tulisan artikel populer, para guru tentu harus mengeluarkan energi lebih untuk mengasah kemampuan dalam menulis. Namun dirinya menilai para pengajar sekolah swasta di Kota Kupang ini sudah bisa mencapai target artikel populer yang baik.

“Puji Tuhan dari proses kemarin hingga sore ini sudah 80%. Kalau dalam penilaian saya yang sudah menulis, artinya sesuai yang kita harapkan,” ungkap Gusty.

Gusty menjelaskan, apabila artikel populer ini bisa dibuat secara baik, maka secara langsung akan menjadi dasar dalam menulis 10 jenis karya ilmiah. Oleh karena itu, para pengajar ini pun sudah memiliki dasar kapasitas menulis atau literasi untuk dikembangkan kemudian hari yang nantinya bisa disalurkan kepada siswa di sekolah.

“Jadi ini dasar, dan saya pikir gerakan ini harus menjadi gerakan bersama. Saya berharap yang hadir ini mereka menjadi promotor bagi gerakan literasi di sekolahnya,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu peserta yang juga guru di SMA Swasta Tunas Harapan Kupang, Marsel Nurianto Tusi, mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi pelatihan tersebut. Sebab secara langsung BMPS telah memberikan wadah abadi bagi mereka agar dapat terus memberikan karya setelah pelatihan ini selesai.

“Memang hal ini menjadi keuntungan bagi kami, karena bukan hanya soal mengajar dan menulis, tetapi keuntungan agar dapat mengekspresikan karya-karya yang dimiliki. Ada kelebihannya  yakni karya yang dihasilkan bisa dibaca oleh masyarakat luas,” jelasnya.

Sama halnya dengan peserta dari SMA Seminari St. Rafael Oepoi Kupang, Yosefa Alberti Dalung, S.Pd.GR. Menurutnya, BMPS bersama Cakrawala NTT telah membuka suatu gerbang terang dalam dunia pendidikan di NTT. Hal ini menjadi semangat untuk bisa menambah kemampuan guru agar tidak hanya memaparkan materi namun mampu menganalisa dan menuangkan dalam suatu tulisan.

“Saya awalnya tidak terlalu tertarik dengan dunia menulis seperti ini, tetapi setelah diarahkan dan dibimbing akhirnya bisa menghasilkan suatu karya ilmiah,” jelasnya. (np)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *