Vaksinasi Baru 12 Persen, Sekolah Tatap Muka Tetap Jalan

WAINGAPU KABARNTT.CO—Meski para pelajar yang menerima vaksin Covid-19 baru sekitar 12  persen, Pemerintah Kabupaten Sumba Timur tetap membolehkan kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap muka. Syartanya, protokol kesehatan diperketat.

Bupati Sumba Timur, Kritofel A. Praing, lewat panggilan telepon, Selasa (21/9/2021), mengatakan secara nasional Sumba Timur sudah berada pada PPKM level II atau zona aman untuk melakukan sekolah tatap muka. Namun protokol kesehatan yang ketat tetap diterapkan.

Bacaan Lainnya

“Kan aturannya di zona hijau boleh, sehingga sekolah yang di wilayah zona hijau boleh melakukan kegiatan sekolah tatap muka, tetap saja terbatas. Misalnya hari ini jumlahnya 50 orang, namun kapasitas tampung sesuai aturan pandemi 20 orang. Ya, kita bisa buat semaksimal mungkin diatur jadwalnya sehingga siswa mendapatkan hak yang sama dalam pelajaran,” kata Praing.

Terkait syarat vaksin untuk melakukan sekolah tatap muka, Praing menjelaskan bahwa syarat itu belum bisa menjadi syarat untuk di Kabupaten Sumba Timur, mengingat persentase vaksinasi masih sangat rendah dibandingkan di Kota Kupang atau daerah lain yang persentasenya sudah cukup tinggi.

“Kita harapkan siswa sudah tervaksin, kalau misalnya  vaksinasi menjadi syarat sekolah tatap muka, sangat susah juga,  karena di Sumba Timur belum tervaksin semua. Memang pilihan yang sulit sih sebenarnya, suruh orang bakumpul namun belum vaksinasi itu juga berbahaya dan sangat berisiko. Namun aturan bilang tatap muka mau bagaimana lagi. Kita lebih pada perketat protokol kesehatan di sekolah-sekolah yang sudah lakukan tatap muka,” imbuhnya.

Sementara Ketua Komisi C DPRD Sumba Timur, Ayub Tay Paranda, mendukung penuh kebijakan pemerintah untuk melakukan sekolah tatap muka dengan berbagai pertimbangan yang sudah ada dalam aturan.

“Secara aturan pandemi Covid-19 kita sudah diperbolehkan untuk sekolah tatap muka. Namun sekarang bagaimana pihak dinas dan sekolahnya, apakah mereka sudah siap dengan fasilitas pendukung yang sudah diatur? Pasti kami mendukung penuh kegiatan sekolah tatap muka jika memang sudah siap.” Kata Ayub.

Ketua Fraksi Golkar DPRD Sumba Timur ini juga menghimbau pemerintah, dalam hal ini Dinas Pendidikan, agar memastikan sekolah-sekolah yang melaksanakan kegiatan tatap muka sudah harus mempersiapkan fasilitas pendukung seperti alat pengukur suhu, tempat cuci tangan, ruangan sudah diatur dengan jarak, guru-guru yang mengajar dipastikan agar sudah mendapatkan vaksinasi dan lainnya.

“Ya, pertama, fasilitas-fasilitas pendukung kegiatan tatap muka di setiap sekolah harus sudah terjamin, meskipun siswa belum tervaksin. Memang kembali pada kesediaan sekolah dan juga persetujuan orang tua juga,” imbuhnya.

Untuk diketahui sebaran kasus Covid-19 di Sumba Timur menurun sangat signifikan dengan tingkat kesembuhan mencapai 96 persen. Menurut  data Senin 20 September 2021, kasus aktif tersisa  69 kasus, dan juga 2 kecamatan masih berada di zona merah yakni Kecamatan Kambera dengan 18 kasus aktif dan Kota Waingapu dengan 17 kasus aktif. (np)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *