Expo Kreatif Anak Negeri 2020 Hasilkan Transaksi Rp 60,5 Miliar

KUPANG KABARNTT.CO—Di tengah pandemi Covid-19 yang masih menghantui, penyelenggaraan Expo Kreatif Anak Negeri 2020 di Kota Kupang menghasilkan total transaksi Rp 60,5 miliar.

Transaksi itu merupakan kapitalisasi dari transaksi langsung dari kredit dan kontrak senilai Rp 2,5 miliar dan kredit senilai Rp 58 miliar.

Bacaan Lainnya

Data ini diungkap Dr. Lery Rupidara, Kepala Biro Ekonomi dan Kerja Sama Setda NTT selaku anggota Panitia Expo Kreatif Anak Negeri 2020 dalam laporannya pada penutupan Expo Kreatif Anak Negeri 2020 yang digelar Milenium Ballroom, Kota Kupang, Kamis (17/9/2020) petang.

Expo Kreatif Anak Negeri 2020 ini melibatkan puluhan  pelaku UMKM  (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) binaan lembaga perbankan di NTT. tak kurang 60 booth disiapkan bagi pelaku UMKM untuk memamerkan hasil usahanya.

Lery Rupidara memberi beberapa catatan kekurangan dari UMKM beserta produk yang ditampilkan dalam pameran.

Kekurangan itu, sebut Rupidara, antara lain kemasan produk yang masih harus didatangkan dari luar NTT, promosi yang masih kurang, networking para pelaku UMKM yang juga masih kurang.

“Kita harapkan kekurangan-kekurangan ini segera diperbaiki. Para pelaku usaha harap pulang dan perbaiki kekurangan-kekurangan yang ada,” kata Rupidara.

Dari hasil pantauan kabarntt.co, pameran ini menampilkan sejumlah produk hasil kerajinan para pelaku UMKM di NTT.

Produk-produk kerajinan berbasis kain tenun ikat yang sudah didesain dalam berbagai model dan bentuk produk ditampilkan para pelaku UMKM.

Begitu juga dengan produk-produk bahan makanan dan minum, aneka kuliner khas daerah.

Meski banyak produk ditampilkan, pengunjung pameran lebih dominan para ASN dan karyawan dunia perbankan.

Sebelum penutupan, panitia menggelar talkshow menampilkan narasumber Kepala OJK NTT, Kepala Bank Indonesia Perwakilan NTT, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan NTT, Plt. Dirut Bank NTT, Ketua REI NTT, dan Kepala Biro Ekonomi dan Kerja Sama Setda NTT. Talk show dipandu Dr. James Adam.

Kepala BI KPw NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, memaparkan beberapa langkah yang telah diambil guna menaikkan kelas UMKM. Di antaranya meningkatkan kapabilitas yang cukup dengan training, mendorong sertifikasi, menyiapkan on boarding, literasi digital, penyiapan akses lembaga pembiayaan, dan BI Young Enterpreneur School (BI YES).

Pameran selama dua hari itu ditutup Sekda NTT, Ben Polomaing. (den

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *