KUPANG KABARNTT.CO—Keluahan Penkase, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi titik lokasi penanaman 1 juta pohon secara serentak di seluruh Indonesia. Penanaman anakan pohon ini dipimpin Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni, Selasa (1412025).
Ada 127 titik penanaman di 37 provinsi di Indonesia. Kegiatan Penanaman Pohon Serentak Seluruh Indonesia ini bertujuan memulihkan lahan kritis dan mendukung program ketahanan pangan, energi dan air. Juga merupakan upaya mengurangi potensi bencana hidrometeorologi dan menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kelestarian Kupang.
Adapun bibit yang ditanam sejumlah 1 juta pohon yakni kadimbil, cendana, aren, sukun, gaharu, alpukat, mangga, jambu, asam, bambu dan lain-lain sesuai potensi di lokasi masing-masing.
Turut hadir dalam penanaman pohon tersebut di antaranya Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Profesor Stella Christie, anggota DPR RI Ahmad Johan, Pj. Gubernur NTT Dr. Andriko Noto Susanto, S.P, M.P, Pj. Walikota Kupang Linus Lusi, dan juga para Kepala Daerah se-Indonesia yang hadir secara virtual di lokasi penanaman masing-masing.
Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni, mengungkapkan, pembangunan terus dijalankan untuk memacu kemajuan, namun harus tetap memperhatikan dan menjaga alam yang lestari.
“Kami berusaha semaksimal mungkin agar di samping pembangunan tetap berjalan secara berkelanjutan namun alam kita tetap terjaga,” ungkap Raja.
“Melalui penanaman ini kita bisa meminimalisir deforestasi dengan mengadakan hutan sebagai cadangan pangan. Kita bisa memaksimalkan lahan dengan melakukan penanaman pohon dengan pola tumpang sari dengan sistem agroforestri untuk tanaman penunjang pangan, energi, dan menjaga sumber daya air,” jelasnya.
Ia juga memaparkan peran hutan sebagai fungsi cadangan pangan. “Kita bisa memaksimalkan fungsi hutan juga dengan menanam padi gogo yang memiliki potensi 1 ha dapat memproduksi 3,5 ton beras ataupun juga untuk menanam sorgum yang sangat berpotensi pada lahan kering,” paparnya.
“Selain itu juga pohon aren yang 1 Ha lahannya dapat memproduksi 24.000 ton bahan bakar alternatif, kemudian tanaman-tanaman lain yang mampu menjaga ketersediaan air tanah. Inilah yang kita sebut hutan sebagai cadangan pangan, energi dan air,” tegasnya.
Sementara itu, Pj. Gubernur NTT, Dr. Andriko N. Susanto, mengungkapkan kegiatan penanaman pohon serentak ini juga sejalan dengan langkah konkrit Pemerintah Provinsi NTT yang juga telah mengambil kebijakan dengan menerbitkan Surat Edaran tentang “Gerakan Hijau Sejuk Nusa Tenggara Timur Ku”.
Gerakan ini dimaksudkan membangkitkan rasa kepedulian dan kebersamaan kita semua untuk bumi yang lebih sehat, dengan tujuan agar NTT Bisa, NTT Maju, NTT Sejahtera,” kata Pj. Gubernur.
“Sasaran dari Gerakan Hijau Sejuk Nusa Tenggara Timur Ku, yaitu: 1) seluruh elemen masyarakat NTT, 2) Ruang Terbuka Hijau (RTH), catchment area (daerah tangkapan air/sumber air), lahan terbuka lainnya, dan 3) menciptakan NTT yang hijau, sejuk dan elok dipandang,” jelas Andriko.
“Karena itu, saya mengajak dan menghimbau kepada semua elemen masyarakat agar berkontribusi nyata dalam Gerakan Hijau Sejuk Nusa Tenggara Timur Ku melalui penanaman dan merawat tanam (pohon). Kami juga terus mendorong Kelompok Masyarakat Peduli Mata Air (KOMPAIR) agar mampu mengelola dan memanfaatkan sumber daya air secara bijak bagi kehidupan makhluk di bumi ini,” tambahnya. (sipers adpim ntt)