Pantau Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis, Ini Yang Dikatakan Penjabat Gubernur NTT

IMG 20250109 WA0009 scaled

OELAMASI KABARNTT.CO—“Dari tempat makanannya saja sudah bagus, stainless steel, bisa dipastikan bahan bakunya fresh (segar), proses masak bersih dan aman di konsumsi anak-anak. Menu yang disajikan adalah menu yang berbeda tiap harinya, tentu menu yang memenuhi kaidah makanan bergizi seimbang, beragam dan aman karena diawasi oleh tenaga inti, ahli gizi, ahli akuntansi dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi.”

Ini yang dikatakan Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto, saat memantau pelaksanaan program makan bergizi gratis yang berlangsung di SD Katolik St.Yoseph Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Rabu (8/1/2025).

Bacaan Lainnya

Makan bergizi gratis merupakan program nasional yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto, yang dikelola oleh Badan Gizi Nasional.

Menurut Kepala SD.Katolik St.Yoseph Noelbaki, Marianus Redentus, sebanyak 302 murid SD ditambah 25 anak PAUD menikmati makanan bergizi gratis ini.

“Pemberian makanan ini sudah berlangsung sejak Senin 6 Januari 2025 sampai dengan hari Jumat 10 Januari 2025,” kata Marianus.

Usai menikmati makanan bergizi gratis, anak-anak SDK.St.Yoseph Noelbaki mengungkapkan rasa salut kepada Presiden RI Prabowo Subianto melalui yel-yel “Salut Bapak Presiden”.

Penjabat Bupati Kupang, Alexon Lumba, turut mendampingi Penjabat Gubernur dalam melakukan pemantauan program makan bergizi gratis di sekolah tersebut. Hadir pula perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN), Mario Viera, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, drg.Iien Adriany, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi, Kristo, Ahli Gizi Katarina Leni, Lembaga Mitra Yayasan No Fitu Timor, dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi NTT.

Penjabat Gubernur Andriko Susanto menyatakan program ini merupakan program yang ditunggu-tunggu karena dapat menyelesaikan berbagai permasalahan sekaligus. Di antaranya stunting, gizi buruk dan peningkatan ekonomi dalam ketersediaan sumber pangan lokal.

“Saya ingin NTT lebih diprioritaskan dalam pemberian makan bergizi gratis, karena jumlah stunting tertinggi kedua di Indonesia adalah NTT. Sementara bahan baku untuk makanan bergizi diharapkan semua diambil dari sumber daya lokal yang kita miliki. Mulai dari tingkat desa bekerja sama dengan BUMDes. BUMDes melakukan kerja sama dengan para petani, peternak dan nelayan, di situ ada koperasi, ada UMKM, bisa dibeli oleh tim program makan bergizi gratis, untuk kemudian diolah, dimasak dan diberi makan ke anak-anak sekolah. Kolaborasi berbagai elemen di antaranya swadaya dengan mitra, pemerintah,TNI/Polri dan BGN, sangat dibutuhkan,” terang Andriko Susanto.

Sambung Andriko, pemberian makan bergizi gratis bukan makan untuk kenyang, tapi makan makanan yang bergizi. Dan menu yang memenuhi makan bergizi gratis, kata Andriko, haruslah beragam, bergizi seimbang dan aman.

“Harus dapat dipastikan bahan makanan yang dikonsumsi anak-anak kita bebas dari cemaran pestisida, formalin dan bahan kimia lainnya. Ini harus dicek. Di provinsi dan kabupaten ada namanya Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah untuk membantu melakukan monitoring,” katanya.

Selain itu, para guru diminta Andriko agar memberikan edukasi singkat ke anak-anak didik sebelum mengonsumsi makanan bergizi gratis. Contoh, ada anak yang tidak suka makan sayur, harus diberi pengetahuan, manfaat dari makan sayur, juga buah, daging, makanan karbohidrat dan sebagainya.

Sementara Penjabat Bupati Kupang, Alexon Lumba menambahkan, Pemerintah Daerah berusaha semaksimal mungkin agar ketahanan pangan lokal di Kabupaten Kupang bisa langsung diambil Badan Gizi Nasional.

“Melalui program ini diharapkan pengolahan makanan bergizi gratis dapat diambil langsung dari pangan lokal masyarakat sendiri, sehingga ada peningkatan ekonomi masyarakat di situ. Karena program ini baru, upaya kami selanjutnya melakukan sosialisasi kepada masyarakat terhadap pola makan bergizi gratis seperti yang sudah disampaikan Bapak Gubernur, termasuk dalam penyediaan pangan lokal masyarakat, biar dapat dibeli Badan Gizi Nasional,” kata Lumba. (prokopim kab kpg)

Pos terkait