Bupati dan Wakil Bupati TTU Terpilih Kunjungi Rumah Adat, Gaungkan Budaya

IMG 20250115 084258

KEFAMENANU KABARNTT.CO — Bupati dan Wakil Bupati Timor Tengah Utara (TTU) terpilih, Yoseph Falentinus Delasalle Kebo, S. IP, MA dan Kamilus Elu S.H menunjukkan komitmen mereka dalam melestarikan budaya lokal melalui kunjungan ke rumah-rumah adat di berbagai wilayah TTU.

Kegiatan ini bukan hanya sebagai bentuk syukur atas kemenangan mereka dalam Pilkada 2024, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk menjadikan rumah adat sebagai pusat pelestarian budaya dan daya tarik wisata.

Bacaan Lainnya

Dalam kunjungan ke rumah adat di Maslete, Maubesi, Bakitolas, Tamkesi, dan Noetoko belum lama ini, Falentinus Kebo menegaskan pentingnya menghormati tradisi dan leluhur.

“Sebagai orang yang lahir dari rahim adat, kita wajib mengucapkan terima kasih kepada leluhur dan meminta restu untuk mempermudah langkah ke depan,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (15/1/2025).

Menurutnya, tradisi ini tidak hanya menjaga nilai-nilai budaya, tetapi juga memperkuat identitas masyarakat TTU di tengah arus modernisasi.

Falentinus menekankan bahwa rumah adat memiliki potensi besar untuk dijadikan objek wisata budaya. Ia berencana untuk memperbaiki dan merawat rumah adat agar menjadi daya tarik wisata baik untuk wisatawan domestik maupun internasional.

“Kami ingin memperkenalkan rumah adat TTU kepada dunia luar sebagai salah satu kekayaan budaya yang unik dan layak dikunjungi,” jelasnya.

Sebagai kabupaten yang berbatasan langsung dengan Oekusi, Timor Leste, Falentinus juga berkomitmen untuk mempererat hubungan sosial budaya kedua wilayah.

“Kita akan membuka dialog dengan pemerintah Oekusi untuk memperpanjang waktu kunjungan perbatasan hingga 24 jam, sehingga masyarakat dari kedua wilayah bisa lebih leluasa berinteraksi, baik untuk kegiatan budaya maupun ekonomi,” tambahnya.

Kesamaan budaya antara TTU dan Oekusi, seperti kepemilikan rumah adat di masing-masing wilayah, menjadi alasan kuat untuk mempererat hubungan tersebut.

Terkait dengan pasar di perbatasan, Falentinus berharap fasilitas yang ada dapat dimanfaatkan lebih maksimal.

“Kami ingin pasar di perbatasan bisa buka setiap hari dan waktu operasionalnya diperpanjang, sehingga dapat meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat di kedua wilayah,” ujarnya.

Melalui kunjungan ini, Falentinus dan Kamilus Elu menunjukkan bahwa pelestarian budaya bukan hanya tanggung jawab masyarakat adat, tetapi juga pemerintah daerah. Dengan menjadikan rumah adat sebagai pusat pelestarian budaya dan destinasi wisata, TTU diharapkan mampu menarik perhatian wisatawan sekaligus menjaga identitas budayanya.

Kedepan, langkah ini diharapkan menjadi awal bagi TTU untuk memperkuat posisinya sebagai wilayah yang kaya budaya sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat. (Siu)

Pos terkait