Rombongan PKP Angkatan VIII NTT Studi Lapangan di Pemkot Surabaya

IMG 20240615 225637

KUPANG KABARNTT.CO — Rombongan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan VIII lingkup Pemerintah Kabupaten/Kota dan Instansi Vertikal se- Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan studi lapangan di Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Rombongan yang berjumlah 52 orang ini, terdiri dari Peserta Pelatihan sebanyak 39 orang, Widyaiswara Pendamping sebanyak 4 orang, Pengelola dan Panitia sebanyak 9 orang.

Bacaan Lainnya

Rombongan dari NTT dipimpin oleh Kepala Badan Pengembangan SDM Daerah Provinsi NTT, Henderina S. Laiskodat, S.P., M.Si dan diterima oleh Wali Kota Surabaya atau pejabat yang mewakili yakni Staf Ahli Walikota Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Pemerintah Kota Surabaya, Fauzie Mustaqiem Yos, SE., MM.

Melalui rilis yang diterima media ini, Kamis (13/6/2024), Kepala Badan Pengembangan SDM Daerah Provinsi NTT, Henderina S. Laiskodat, S.P., M.Si menyampaikan terima kasih atas kesediaan pemerintah kota Surabaya yang telah memberi kesempatan kepada rombongan dari Provinsi NTT.

“Atas nama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Bapak Pj. Gubernur, saya menyampaikan terima kasih atas kesediaan Bapak Walikota/Pejabat yang mewakili dari Kota Surabaya, bersama jajaran yang hadir untuk dapat menerima kami pada kesempatan yang berharga ini. Sekali lagi terima kasih atas waktu dan kesediaan untuk memfasilitasi kami dan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas,” ucapnya.

Ia menjelaskan, Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2022, Tentang Perubahan Atas Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Penyelenggaraan Pelatihan Struktural Kepemimpinan, dimuat bahwa salah satu Mata Pelatihan dari Agenda Aktualisasi Kepemimpinan adalah Studi Lapangan.

Tujuan dilakukan studi lapangan tersebut untuk membekali Peserta dengan kemampuan menerapkan kapasitas kepemimpinan pelayanan, dalam manajemen pelaksanaan kegiatan pembangunan melalui pengalaman best practices dan aplikasinya dalam peningkatan pelayanan publik.

Menurut Henderina, Dari sekian lokus, Pemerintahan Kota Surabaya yang dipilih karena memiliki inovasi-inovasi, hasil berpikir kritis dan kreatif, yang menjadi lesson learnt yang dapat diadobsi dan diadaptasi di wilayah Nusa Tenggara Timur sebagai upaya pemerintahan untuk meningkatkan pelayanan publik menjadi lebih baik dan memuaskan, sebagai salah satu indikator terwujudnya good governance.

“Kami memilih Pemerintahan Kota Surabaya yang kedua kali dalam tahun ini. Mudah-mudahan Bapak Walikota bersama jajaran bersedia berdiskusi tentang inovasi yang telah dilakukan dan tidak bosan melihat kami, orang NTT berkunjung ke sini,” ujarnya.

“Kami berada di sini selama 5 hari. Tiba pada hari Rabu siang kemarin, dan akan kembali ke Kupang pada hari Minggu siang. Kami akan gunakan waktu efektif selama 3 hari ini, sedangkan 1 hari lagi kami ingin berkunjung ke beberapa tempat, pusat peradaban kota ini yang sangat menginspirasi setiap orang untuk segera kembali lagi di waktu-waktu mendatang,” Lanjut Henderina.

Henderina menambahkan, Peserta Studi Lapangan (Stula) adalah Peserta Diklat Kepemimpinan Pengawas (Eselon IV) lingkup Kabupaten/Kota se- NTT.

Henderina berharap agar peserta Studi Lapangan dapat membangkitkan daya kreativitas dan inovasi untuk urusan pelayanan Publik di daerah asal peserta Stula. (Siu)

 

Pos terkait