KEFAMENANU KABARNTT.CO — Puskesmas Oeolo bersama Kecamatan Musi meluncurkan program inovatif berupa pemberian telur dan susu untuk seluruh Ibu Hamil (Bumil) sebagai upaya meningkatkan gizi ibu hamil dan mengurangi angka stunting.
Program ini secara resmi diserahkan oleh Kadis Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara, Robertus Tjeunfin, di Desa Oetulu pada Kamis (27/6/2024).
Pada peluncuran program tersebut, sebanyak sembilan orang ibu hamil di Desa Oetulu menerima bantuan telur dan susu secara simbolis. Program ini akan dilanjutkan ke ibu hamil di desa-desa lain di wilayah Kecamatan Musi.
Kepada media ini usai kegiatan peluncuran, Robertus Tjeunfin, Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan TTU, mengapresiasi program ini karena berpotensi membantu pertumbuhan anak dan mengurangi angka stunting.
“Angka stunting di wilayah Kecamatan Musi sudah turun dari 30 persen menjadi 22,11 persen pada tahun 2023. Dengan berbagai inovasi dari pihak kecamatan, kami berharap angka ini terus menurun,” katanya.
Stunting bukan hanya masalah pertumbuhan anak yang terhambat tetapi juga berkaitan dengan kemampuan kognitif yang kurang maksimal, yang berdampak pada prestasi belajar anak.”ujaarnya.
Robertus menjelaskan bahwa stunting merupakan masalah dalam pembangunan nasional sehingga pemerintah daerah setiap tahun mengalokasikan anggaran melalui APBD untuk intervensi sensitif dan spesifik yang tersebar pada daerah konvergensi stunting.
Meskipun target prevalensi nasional sebesar 14 persen belum tercapai, melalui kegiatan ini diharapkan sinergi dan kolaborasi semua pihak dalam upaya penanggulangan stunting dapat berjalan dengan baik dan target penurunan kasus stunting dapat tercapai.
“Kegiatan ini sangat penting untuk memastikan kita semua bekerja sama dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten TTU,” ungkapnya.
Diharapkan dengan adanya rembuk stunting ini, langkah-langkah strategis dan kolaboratif dapat terus dilakukan untuk mencapai target penurunan kasus stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak di wilayah ini.
Camat Musi, Jhon Olin, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menekan angka stunting di Kecamatan Musi.
“Salah satu bentuk nyata dari upaya ini adalah pemberian telur kepada ibu hamil,” katanya.
Egidius Elu, Kepala Puskesmas (Kapus) Oeolo, menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk menjangkau ibu hamil di semua desa di wilayah Puskesmas Oeolo.
“Kami berharap agar tahun depan program ini masih berlanjut melalui bantuan dana desa dan kerjasama dengan kecamatan, sehingga dapat dimasukkan dalam anggaran dana desa tahun 2025,” ungkapnya.
“Program ini adalah langkah awal dan stimulan, dengan harapan dapat melihat progres positif ke depan,” tuturnya.
Sementara itu, Maria Magdalena Kefi, salah satu ibu hamil penerima bantuan, mengucapkan terima kasih atas perhatian dari Puskesmas Oeolo.
“Saya berharap program ini terus berlanjut agar bisa membantu meningkatkan gizi pada diri saya dan bayi dalam kandungan,” ujarnya dengan penuh harapan. (siu)