KUPANG KABARNTT.CO— Banyak elemen di Kota Kupang menaruh perhatian dan jalan keluar membantu mengatasi masalah stunting. Manejemen PLN Indonesia Power Services – PLTD Tenau menggandeng aparat Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamata Alak, Kamis (30/5/2024), terlibat dalam pemberian makanan tambahan (PMT) bagi anak-anak di 11 posyandu di Kelurahan Penkase Oeleta.
Kegiatan yang dipusatkan di Kantor Lurah Penkase Oeleta ini mendapat respon positif dari warga setempat, terutama ibu-ibu yang mempunyai anak kecil. Tak kurang 11 paket PMT untuk 11 posyandu ditambah telur sebanyak 45 rak untuk 37 anak stunting.
“Kami berterima kasih atas bantuan dan kepedulian cogindo PLTD Tenau dalam upaya penanganan stunting di Kelurahan Penkase Oeleta. Semoga hal baik ini tetap berkelanjutan, karena pengaruhnya cukup besar terhadap angka stunting di Kelurahan Penkase Oeleta,” kata Lurah Penkase Oeleta, Pether F. Nenohaifeto, S.Pt, kepada media ini, Jumat (31/5/2024).
Pether menambahkan, tahun 2022 di Kelurahan Pankase Oeleta terdapat 126 anak stunting, tahun 2023 turun menjadi 96 anak. “Data bulan Maret 2024 tinggal 37 anak,” kata Pether.
Sementara Manager PLN Indonesia Power Services – PLTD Tenau, Mardedi Mone Pe mengatakan, paket bantuan kemanusiaan itu merupakan CSR (Corporate Social Responsibility) dari PT PLN PLTD Tenau.
“Makanan tambahan yang diserahkan akan didistribusikan ke-11 posyandu yang ada di Kelurahan Penkase Oeleta sebagai bagian dari upaya pencegahan dan penanganan gizi buruk atau stunting di NTT, khususnya Kota Kupang,” katanya.
Mone berharap pemberian bantuan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Kota Kupang, khususnya Kelurahan Penkase Oeleta, terutama dalam upaya mencegah dan menurunkan angka stunting.
Mone menambhkan, PLN IP Services – PLTD Tenau telah menjalankan program CSR ini sejak tahun 2022 lalu. “Rencananya tahun 2024 akan kami berikan 2 kali, pertama di semester 1, yang berikutnya nanti di semester 2,” tambahnya.
“Kami berharap juga kehadiran PLN IP Services – PLTD Tenau bukan hanya berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan energi listrik di Pulau Timor, tetapi juga dapat memberikan dampak bagi masyarakat sekitar melalui program-program sosial atau CSR,” katanya. (den)
