KUPANG KABARNTT.CO—Pemerintah Kota Kupang (Pemkot) Kupang memberikan apresiasi kepada Yayasan Plan Internasional Indonesia yang menggelar Workshop Diseminasi Dokumen Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM) Kota Kupang, bertempat di Aula Hotel Sotis, Kupang, Senin (1/7/2024).
Workshop itu dibuka Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kupang, Djidja Kadiwanu, S.E., mewakili Penjabat Wali Kota Kupang. Workshop dilaksanakan selama 2 hari terhitung, Senin- Selasa (1-2/7/2024).
Acara ini dihadiri oleh pimpinan Yayasan Plan Internasional Indonesia yang diwakili Semuel Niap, Area Program Manager, Master of Trainer RPAM Kementerian PUPR, Dra. Nangis Setari, M.M., Ketua Tim Kelembagaan dan Kemitraan Kementerian PUPR, Juliana Lestari, para narasumber yang hadir secara daring, Kepala BPPW NTT, Kepala UPT KPH Kota Kupang, Pokja AMPL, Direktur Bank Sampah Mutiara Timor, para Pimpinan Perangkat Daerah Lingkup Kota Kupang, Direktur Perumda Air Minum Kota Kupang, para peserta dari kelurahan, pendamping, persani, YPII, tim STBM dan sektor swasta.
Kepala Bappeda Kota Kupang, Djidja Kadiwanu, saat membacakan sambutan Wali Kota Kupang menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas diselenggarakannya kegiatan workshop diseminasi RPAM Kota Kupang.
Dikatakannya, Kota Kupang menghadapi tantangan besar dalam penyediaan air minum yang aman dan berkelanjutan. Oleh karena itu, dokumen RPAM yang telah disusun merupakan langkah strategis dalam memastikan pasokan air minum di Kota Kupang tahan terhadap perubahan iklim dan mampu memenuhi kebutuhan seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok rentan.
Lebih lanjut disampaikannya bahwa melalui kerja sama program Water For Women (WFW) tidak hanya menjangkau lebih dari 550.000 penerima manfaat, tetapi juga menunjukkan betapa pentingnya pendekatan kesetaraan gender dan inklusi sosial dalam perencanaan sanitasi dan penyediaan air minum.
“Kami berharap melalui kerja sama ini Perumda Air Minum Kota Kupang dapat memiliki perencanaan ketahanan pasokan air, baik melalui design enginering maupun perencanaan berbasis risiko sehingga mampu menyediakan layanan air minum yang aman tersedia dan berkualitas,” jelasnya.
Semuel Niap selaku pimpinan Yayasan Plan Internasional Indonesia Area Program Manager dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap Kota Kupang karena dokumen RPAM menjadi dokumen pertama yang dilaksanakan di Provinsi NTT.
“Dokumen ini penting bagaimana bisa menjamin kualitas air minum untuk dimanfaatkan bagi masyarakat Kota Kupang,” ungkap Semuel.
Kegiatan ini juga merupakan bagian dari project Water For Women (WFW) yang mulai dijalankan di Kota Kupang sejak awal tahun 2023.
Semuel menambahkan, masih terdapat beberapa catatan terkait dokumen RPAM yang didiseminasikan dari 28 sumber air di Kota Kupang, khususnya di Kali Dendeng yang mencakup 3 kelurahan.
“Mata air lainnya masih dilakukan pengkajian oleh Perumda Air Minum Kota Kupang dan Yayasan PLAN,” ujarnya.
Sementara itu hasil tes kualitas air di Kota Kupang terhadap 3 kelurahan yang menjadi sampel, menunjukkan kontaminasi bakteri e-coli yang tinggi dan tentunya berpengaruh pada kesehatan masyarakat.
Menurut Semuel, usaha ini harus dilakukan secara kolaboratif antara Perumda Air Minum Kota Kupang maupun peran dari lintas sektor terkait. (pkp_dev/nt)