KUPANG KABARNTT.CO-–Kita sedang menuju momentum Indonesia Emas pada tahun 2045. Di era itu kita akan menjadi negara maju dengan pendapatan per kapita minimal Rp 190 juta/tahun dan relatif merata.
Pendapatan per kapita kita hari ini baru sekitar Rp 75 juta/tahun dengan asumsi kurs Rp 16.000 per dolar Amerika . Peta jalannya sudah dibuat seperti tercermin pada RPJPN dan RPJPD 2025- 2045.
Politisi Golkar NTT, Hugo Rehi Kalembu, kepada kabarntt.co, Rabu (18/9/2024), mengatakan, sebagai daerah otonom kita harus menyatu dalam perjalanan menuju Indonesia Emas tersebut. Kita juga mesti menyadari bahwa kita berada pada posisi masih jauh tertinggal dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia.
Oleh karena itu kita butuh percepatan untuk mengejar ketertinggalan kita. Sadar akan hal itu maka pasangan calon (Paslon) Melki-Johni menempatkan milenial dan perempuan sebagai motor penggerak kreativitas lokal.
Hal ini jelas dirumuskan dalam butir ke-7 Dasa Cita, Ayo Bangun NTT: Milenial Dan Perempuan Motor Kreativitas Lokal.
Mengapa demikian? “Karena perjalanan lima tahun ke depan menuju Indonesia Emas 2045, disadari betul oleh Melki-Johni kita berada di era digital yang semakin canggih. Di era digital ini, percaturan hidup manusia akan semakin bergeser dari persaingan kuantitatif ke persaingan kualitatif berbasis teknologi,” kata Hugo.
Di lain pihak, kata Hugo, kenyataan sudah nembuktikan bahwa perempuan dewasa ini dan ke depan akan semakin nyata memainkan perannya dalam dunia kreatif digital melalui beragam platform bahkan semakin gencar melakukan edukasi kesadaran gender dalam industri teknologi.
“Perempuan menjadi pelopor dalam mendorong terciptanya lingkungan kerja yang inklusif dan adil yang dapat menjamin bahwa perempuan memiliki akses dan kesempatan yang sama dalam dunia digital. Hal ini terungkap dalam peringatan Women’s Equality Day, Agustus 2023 yang lalu. Potensi perempuan inilah yang mendorong Melki- Johni menempatkan perempuan pada posisi sentral dalam menggerakkan kreativitas dan inovasi lokal,” urai Hugo.
Di sisi lain, kata Hugo, potensi milenial merupakan motor penggerak utama berkembangnya kreativitas dan tumbuhnya inovasi lokal. Fakta juga menunjukkan bahwa justru generasi mileniallah yang mendominasi Pemilu 2024 di NTT.
“KPU NTT menunjukkan bahwa pemilih generasi milenial dan generasi Z mencapai 61,99% dari total pemilih atau berjumlah 2.484.982 pemilih dari total pemilih sebanyak 4.008.475 orang,” jelas Hugo, anggota DPRD sembilan periode ini.
Hugo mengatakan, generasi milenial dan generasi Z ini lahir dan bertumbuh di tengah berkembangnya dunia digital.
“Jadi mereka bukan saja melek digital, tapi mereka lahir, dibesarkan dalam suasana dan lingkungan digital, dimana kreativitas dan inovasi menjadi ciri khasnya,” kata Hugo.
Dengan dasar itu, kata Hugo, Melki – Johni menyadari bahwa kaum perempuan dan kelompok milenial tidak boleh dibiarkan berjuang sendiri mengayuh bahtera kehidupannya. Karena merekalah penentu keberhasilan, jika diberi ruang dan bekal yang cukup, baik fisik maupun mental.
Hugo mengingatkan, kaum milenial tidak hanya dipakai untuk merebut kekuasaan dan dibiarkan menjadi yatim piatu mencari jalannya sendiri bahkan terlunta lunta di dalam gelombang kemajuan yang secara niscaya melanda mereka.
Dalam elaborasi lebih lanjut butir-7 Dasa Cita, Ayo Bangun NTT, kata Hugo, Melki-Johni telah mempersiapkan perangkat pemberdayaan generasi muda dan perempuan melalui balai pelatihan dan youth campaign untuk mengembangkan sektor ekonomi kreatif dan meningkatkan nilai jual produk-produk lokal.
Di samping itu, tambah Hugo, Melki-Johni akan membuka ruang partisipasi seluas-luasnya untuk pengembangan kreasi dan inovasi serta menyiapkan perangkat regulasi sebagai stimulus tumbuh dan berkembangnya kreativitas, inovasi dalam pemberian nilai tambah produk-produk lokal NTT.
“Milenial dan perempuan, ayo bangun NTT. Mari aktif, kreatif berinovasi. Masa depan NTT di tangan anda,” ajak Hugo. (den)