KUPANG KABARNTT.CO—Calon Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, menyambut baik dan siap mengerjakan usulan Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita memindahkan pintu masuk barang impor salah satunya ke Pelabuhan Tenau, Kupang.
Dikutip dari Kompas.com, Agus Gumiwang, mengatakan, pemerintah akan memindahkan pelabuhan impor atau entry point untuk sejumlah komoditas industri tertentu ke wilayah Indonesia timur.
Tiga titik yang ditetapkan untuk pelabuhan impor yakni Pelabuhan Sorong di Papua Barat Daya, Pelabuhan Bitung di Sulawesi Utara dan Pelabuhan Kupang di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan tujuan untuk melindungi industri manufaktur dalam negeri.
“Kami memberikan apresiasi dan berterima kasih atas kebijakan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang menetapkan pintu masuk barang impor, ada tujuh item itu melalui Pelabuhan Sorong, Belitung dan Pelabuhan Kupang. Tentu Kupang menjadi pintu masuk impor ini membuka peluang untuk adanya pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat NTT,” kata Melki kepada wartawan, Senin (4/11/2024).
Menurut Melki dengan adanya kebijakan ini Pemprov NTT bisa mengambil manfaat besar dengan mengembangkan kawasan Industri. Kawasan ekonomi khusus untuk kebijakan ini.
“Dan sebagai Cagub NTT, saya bersama Pak Johni Asadoma akan mempersiapkannya dengan baik untuk mengoptimalkan Kupang sebagai salah satu pintu masuk barang import. Akan kita persiapkan anak – anak NTT dalam berbagai mata rantai dalam proses ini dan hal – hal lain yang dibutuhkan untuk membuat Kupang menjadi salah satu pintu masuk dan favorit,” katanya.
Menurutnya, kebijakan Ini juga menjadi peluang untuk NTT, bukan saja hanya import barang dari luar tetapi juga bisa mengekspor parang keluar negeri, khususnya berharap negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia seperti Australia, New Zealand dan Timor Leste.
“Jadi ini peluang yang sangat baik untuk kita optimalkan. Dan mudah – mudahan melalui kebijakan ini kita bisa seiring untuk pemerataan perkembangan ekonomi di Indonesia bagian Timur. Khusus Kupang kita bisa mengambil manfaat, mengembangkan proses hilirisasi yang kami dorong ini dengan kebijakan yang ada. Juga menjadi bagian dari kita mempersiapkan diri apabila kita bisa menjadi pembuat ekspor untuk keluar negeri,” tandasnya. (den)