Luar Biasa, Bupati Kupang Sukses Turunkan Angka  Stunting

kupang stunting

OELAMASI KABARNTT.CO—Bupati Kupang, Korinus Masneno, membuka Rapat Evaluasi Gerakan Orangtua Asuh (GOTA) Balita Stunting di Kabupaten Kupang Tahun 2023 dan Penetapan Keberlanjutan GOTA  di Kabupaten Kupang Tahun 2024, Kamis (21/3/2024), di Ruang Rapat Bupati Kupang di Oelamasi.

Hadir pada kegiatan tersebut Kapolres Kupang, AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata, Danramil 1604-02/ Camplong, Kapten CBA Yustamarji, Plt.Sekda Kupang,  Mesak Soleman Elfeto, Provincial Coordinator Program BISA Nutrition International, Ririn Leba, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah, Juhardi Selan, perwakilan BPJS Kesehatan dan pimpinan OPD Lingkup Pemkab Kupang.

Bacaan Lainnya

Bupati Masneno menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada segenap pihak, terutama yang telah terlibat aktif dalam pembangunan kesehatan di Kabupaten Kupang.

“Banyak hal yang telah kita lakukan bersama. Semuanya menghasilkan capaian-capaian yang membanggakan. Capaian yang terukur sesuai indikator pembangunan Kabupaten Kupang selama tahun 2019-2024,” kata Masneno.

“Umur harapan hidup secara terstruktur telah kita tingkatkan menjadi 65,28 tahun dari kondisi tahun 2019 yang berada pada 64,39 tahun. Begitu juga dengan target penurunan prevalensi stunting yang terus kita turunkan dari kondisi tahun 2019 yang berada di angka 32,33 persen atau 8.920 balita, menjadi 12,97% atau 3.872 balita stunting pada pengukuran bulan Agustus 2023 dan kembali turun menjadi12,35 % atau 3.574 balita pada Februari 2024. Inilah prestasi bersama kita. Dengan semangat dan pendekatan yang produktif seperti saat ini, kami yakin seluruh target pembangunan bidang kesehatan akan segera terealisasi,” urai Masneno.

“Ini semua bukan kerja orang per orang. Ini karena keterlibatan stakeholder, Forkopimda dan segenap pihak yang tergabung dalam Gerakan Orangtua Asuh Balita Stunting di Kabupaten Kupang, yang turut serta membangun manusia di Kabupaten Kupang, terutama dalam upaya penurunan angka stunting, saya sampaikan terima kasih,” ucap Masneno.

Bupati Masneno menjelaskan, membangun manusia adalah pilihan yang harus dilaksanakan untuk peningkatan layanan kebutuhan manusia di Kabupaten Kupang yang sehat, cerdas, makmur dan berkecukupan.

“Ini baru sebuah gerakan, belum semua orang pahami ini sebagai tanggung jawab bersama. Diharapkan evaluasi yang dilaksanakan saat ini dapat melengkapi apa yang dirasakan kurang, buka diri untuk pahami kelemahan, berpikir kolaboratif untuk lihat kekurangan. Jangan sembunyikan kekurangan, dan jangan diukur dengan standarisasi perasaan, standarisasi politis. Totalitas gerakan tim kita diharapkan terus berlanjut siapapun pemimpinnya. Kepemimpinan boleh berganti, bukan hanya saya saja, mungkin sebentar lagi bisa Kapolres, Dandim, tapi semangat kita semua untuk tetap bekerja dan melanjutkan apa yang terbaik buat masyarakat,” jelas Masneno.

Hal senada disampaikan Kapolres Kupang, AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata. Wirata mengatakan, jabatannya sebagai Kapolres Kupang juga pasti tidak berlangsung lama. Namun dirinya menginginkan agar semangat membangun Kabupaten Kupang terus berlanjut.

“Gerakan Orangtua Asuh Balita Stunting ini sangat baik dan terbukti menurunkan angka stunting di Kabupaten Kupang. Kerja sama dan kolaborasi yang baik ini terus ditingkatkan, terutama untuk penimbangan diintenskan lagi,” kata Wirata.

Sedangkan untuk evaluasi yang dilaksanakan saat ini, Wirata meminta agar diperhatikan sejauh mana perkembangan yang sudah dilaksanakan.

Sementara Provincial Coordinator Program BISA Nutrition International, Ririn Leba, memberikan dukungan penuh untuk Pemkab Kupang melalui GOTA Balita Stunting.

“Kami lembaga non pemerintah yang bergerak di bidang nutrisi dan gizi mendukung langkah Pemkab Kupang dalam upaya menurunkan angka stunting by name by address. Adanya komitmen bersama yang dibangun yang diperkuat melalui SK Bupati dalam melaksanakan dan menyukseskan gerakan ini di Kabupaten Kupang. Banyaknya dukungan dari organisasi perangkat daerah dengan memberikan makanan tambahan bagi anak stunting serta kolaborasi yang baik lintas sektor di bulan timbang,” kata Ririn.

Ririn berharap kegiatan saat ini bisa memperoleh rekomendasi dan perbaikan-perbaikan untuk implementasi gerakan orangtua asuh balita stunting di Kabupaten Kupang ke depan, serta adanya penetapan keberlanjutan gerakan ini di Tahun 2024. (prokopim kupang)

Pos terkait