Dihebohkan dengan Video di  DPP Golkar, Melki Laka Lena Perlihatkan Ketenangannya

heru dupe1
Heru Dupe

KUPANG KABARNTT.CO—Video  protes salah satu  pasangan calon  (Paslon) di Timor Tengah Utara (TTU) dengan Ketua DPD I Golkar NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena jadi viral dua hari terakhir.

Video pendek itu menampilkan seorang politisi TTU  yang sedang terlibat adu mulut dengan Melki  Laka Lena di Kantor DPP Golkar, Jumat  (23/8/2024) malam. Politisi itu terlihat marah-marah. Sebaliknya sikap sangat tenang diperlihatkan Melki Laka Lena.

Bacaan Lainnya

Kepada media di Kupang, Minggu (25/8/2024), Ketua  AMPG (Angkatan Muda Partai Golkar) NTT, Heru Dupe  yang juga ada di tempat kejadian, memberi  penjelasan dan klarifikasi sebagai berikut:

  1. Kader Golkar TTU, Agustinus Tulasi, mengadu kepada Ketua DPD Partai Golkar Provinsi NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena terkait informasi yang diterimanya bahwa keputusan DPP Partai Golkar memberikan SK dukungan kepada paslon lain.
  2. Ketua DPD Golkar NTT NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, meminta kepada semua yang ikut bersama Agustinus Tulasi untuk turun ke bawah karena tidak berkepentingan. DPP Partai Golkar dalam mengambil keputusan selalu berpedoman pada aturan dan mekanisme, dan tidak tunduk kepada hal lain yang dilakukan oleh paslon.
  3. Agustinus Tulasi diberitahu tentang proses dan hasil yang sudah dilakukan secara berjenjang, bertingkat dari bawah. Karena emosional, Agustinus Tulasi marah lantaran paslon lain yang diputuskan, dan ditenangkan oleh Bang Melki Laka Lena sebagai Ketua DPD Partai Golkar Provinsi NTT.
  4. Saya sempat bersitegang dengan Agustinus Tulasi dikarenakan yang bersangkutan ngotot agar SK Paslon Cakada diberikan kepadanya, sedangkan Partai Golkar memiliki mekanisme tersendiri dalam menetukan Cakada. Bersitegang itu kemudian ditenangkan oleh Bang Melki Laka Lena, dan pertengkaran kami memicu rombongan yang dibawa Agustinus Tulasi naik kembali ke lantai atas Gedung DPP Golkar.
  5. Bang Melki Laka Lena keluar ruangan untuk menenangkan semua rombongan yang dibawa Agustinus Tulasi untuk turun dan tetap tenang.
  6. Saya dan Agustinus Tulasi kemudian berpelukan dan disatukan kembali oleh Bang Melki Laka Lena dan teman-teman Golkar yang ada di ruangan. Kami masih punya hubungan keluarga, juga karena bagian dari keluarga besar Golkar yang bisa berbeda dan solid kembali.
  7. Kami berpisah setelah semua tenang dan saling menguatkan untuk terus berproses ke depan sesuai dengan aturan dan mekanisme Golkar.
  8. Kejadian ini tersiar cepat ke teman-teman Melki Laka Lena, juga pihak keamanan, tapi dicegah Melki, jangan diperpanjang lagi karena semua urusan organisasi diselesaikan seturut aturan dan mekanisme Partai Golkar. Jangan pakai cara lain yang justru bikin soal baru. Bang Melki tipe pemimpin yang selalu hadir langsung selesaikan masalah apa pun dinamikanya dan jelaskan ke berbagai pihak apa adanya terkait proses dan hasil yang diputuskan.
  9. Kami menyadari bahwa video yang disebar ke berbagai medsos sudah diframing atau dibuat seturut kepentingan politik yang menyebarkan. Ada yang membenturkan Golkar dan Gerindra, ada yang buat isu politik uang dan sebagainya. Kami perlu tegaskan sepanjang Golkar NTT dipimpin Melki Laka Lena tidak pernah sekalipun kami dengar dan dapat bukti laporan permintaan uang termasuk urusan pilkada. Kami justru menunggu bukti kalau ada oknum pimpinan Golkar tingkat II atau Provinsi NTT yang minta uang kepada paslon pilkada, segera kami proses untuk dipecat dari pengurus maupun keanggotaan Golkar.
  10. Kami perlu tegaskan bahwa upaya berbagai pihak untuk menggiring isu ini ke sana ke mari yang tidak jelas berpotensi masuk ranah hukum. Kami ingatkan untuk jangan sebarkan isu hoax, tidak sesuai dengan fakta yang benar karena DPD Parrtai Golkar Provinsi NTT bisa memproses anda sesuai aturan yang berlaku.
  11. Demikian klarifikasi yang bisa kami sampaikan setelah mencermati masukan berbagai pihak agar kami yang hadir langsung di lokasi kejadian memberikan klarifikasi apa adanya soal ini. Tuhan memberkati kita semua dan kita jaga proses demokrasi ke depan berjalan dengan baik, elegan dan damai. (den)

Pos terkait