KUPANG KABARNTT.CO—Tiga pasangan calon (Paslon) Gubernur-Wakil Gubernur NTT menggelar deklarasi Pilkada Damai di markas Polda NTT, Selasa (24/9/2024) pagi.
Deklarasi damai ini dilakukan untuk menyukseskan pilkada serentak di NTT. Salah satu point penting yakni komitmen para paslon untuk menolak ujaran kebencian, hoax dan isu SARA. Juga, menolak politik identitas dan politisasi agama.
Acara deklarasi dihadiri tiga paslon Gubernur-Wakil Gubernur NTT periode 2024-2029 yakni Yohanis Fransiskus Lema-Jane Natalia Suryanto, Emanuel Melkiades Laka Lena-Johni Asadoma dan Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu.
Hadir pula Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto, beserta sejumlah unsur Forkopimda, Ketua KPU NTT, Jemris Fointuna, dan jajarannya, Ketua Bawaslu NTT, Nato Sarmento, dan jajarannya, pimpinan perguruan tinggi, tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Berikut point-point deklarasi Pilkada Damai tahun 2024 yang dibacakan ketiga paslon Cakada NTT.
Kami pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT berjanji:
Siap mewujudkan pilkada yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil
Siap melaksanakan pilkada yang damai, aman, tertib dan nyaman bagi seluruh rakyat, mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa daripada kepentingan kelompok dan golongan.
Mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, dan mengedepankan hukum dalam menyelesaikan masalah-masalah pilkada.
Menolak segala bentuk ujaran kebencian, hoax, isu SARA, pecah belah, politisasi agama dan politik identitas.
Mendorong seluruh masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Tidak Ada Intimidasi
Kapolda NTT, Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga, dalam sambutannya berharap hal-hal yang tidak diinginkan selama masa kampanye seperti ujaran kebencian, hoax, isu SARA, pecah belah, politisasi agama, politik identitas, pengrusakan alat peraga kampanye dan benturan antar massa pendukung, tidak terjadi.
“Masa tenang nantinya juga berpotensi diwarnai dengan kampanye terselubung politik uang dan aksi-aksi lain. Semoga ini tidak terjadi di NTT,” kata Silitonga.
Silitonga juga berharap tidak terjadi perusakan TPS, perusakan surat suara, intimidasi terhadap penyelenggara, serta segala upaya untuk menghambat pelaksanaan Pilkada. (tim)