MBAY KABARNTT.CO—Calon Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, menegaskan dirinya maju sebagai calon Gubernur NTT atas dorongan dan perintah Presiden Prabowo Subianto.
“Saya orang yang tidak gila jabatan. Mungkin ini sudah jalan hidup yang harus diterima..Saya ini kan maju calon gubernur Pak Prabowo yang minta,” ungkap Melki Laka Lena saat berkampanye di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Minggu (3/11/2024).
Selain diperintah langsung presiden terpilih, Pasangan Melki-Johni juga diusung koalisi gemuk, Koalisi Indonesia Maju yang mengantar Prabowo-Gibran menang Pilpres 14 Februari lalu.
Dengan dukungan kuat koalisi gemuk itu secara politik pasangan Calon Melki-Johni diutus langsung oleh Presiden Prabowo bersama Koalisi Indonesia Maju untuk mengurus NTT lima tahun ke depan.
“Pak Prabowo tanda tangan SK ini Calon Gubernur Melki Laka Lena calon Wakil Gubernur Johni Asadoma. Kepala komandan Koalisi kami adalah Prabowo Subianto,” kata Melki.
Melki mengatakan, pemerintah provinsi merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah pusat. Dengan adanya dukungan Prabowo sebagai presiden dan juga Koalisi Indonesia Maju, politisi Partai Golkar ini meyakini bahwa NTT di bawah kepemimpinan Melki-Johni pasti disokong penuh alokasi anggaran dari pusat untuk pembangunan lima tahun ke depan.
Sebab, menurut Melki, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi NTT lebih dari 70 persen mengharapkan transfer pusat untuk segala urusan pembangunan, baik infrastruktur fisik maupun pemberdayaan.
“Ini bahasa yang sama dengan yang Sungai Yordan, inilah Putera yang Kukasihi, kepadanyalah aku berkenan. Banyak sekali potensi program bantuan dana dari pusat, hanya Melki-Johni saja yang punya dukungan pusat,” tandasnya.
Dukungan kuat dari pemerintah pusat inilah, kata Melki, merupakan keunggulan tersendiri dari Paket Melki-Johni yang dengan mudah menjalankan roda pemerintahan. Dukungan alokasi anggaran pusat menjadi sangat penting dalam membangun NTT di sektor apa pun.
Menurut Melki, sehebat apapun pemimpin di daerah jika tidak punya relasi pusat lintas kementerian maka akan percuma. Dia optimis, jika terpilih menahkodai NTT periode 2024-2029 Pemerintah Provinsi NTT akan mendapatkan banyak dana dari pusat.
Faktanya, dalam tiga periode terakhir, alokasi anggaran pusat yang masuk ke NTT berbeda-beda setiap periode tergantung arus dukungan koalisi pusat. Sejak periode pertama almarhum Frans Lebu Raya, Pemerintah Provinsi NTT keteteran mendapatkan dukungan dana pusat, sebab kala itu PDI-P merupakan partai oposisi pemerintahan SBY.
Masuk ke periode kedua, NTT lebih banyak mendapatkan alokasi anggaran pusat lantaran saat itu Jokowi yang notabene kader PDI menang Pilpres.
Begitupun juga pada zaman Viktor Laiskodat menjadi Gubernur, NTT banyak mendapatkan alokasi anggaran pusat. Salah satunya fokus destinasi wisata premium Labuan Bajo dan infrastruktur bendungan di mana-mana.
“Ini saya diperintah langsung Presiden, Pak Prabowo bilang kalau yang menang dia punya pasukan, dia punya orang yang dia suruh kepadanyalah Prabowo berkenan, maka NTT akan banyak bantuan seperti dulu. Ini fakta yang harus kita ketahui,” pungkas Laka Lena yang juga Wakil Ketua Umum DPP Golkar. (tim)