ENDE KABARNTT.CO—Belasan ribu warga Kabupaten Ende tumpah ruah di Lapangan Pancasila, Ende, Jumat (20/9/2014). Ribuan warga itu menghadiri deklarasi akbar pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena-Johni Asadoma.
Deklarasi di Ende ini untuk lima kabupaten di Flores bagian tengah hingga timur. Sebelum di Ende, pasangan calon dengan sandi politik Melki-Johni ini sudah menggelar deklarasi di Kota Kupang, SoE, Labuan Bajo dan Tambolaka.
Di semua titik deklarasi itu, lebih dari 10 ribu warga hadir. Mereka begitu antusias mendengar orasi-orasi politik dan terutama menyimak dengan penuh perhatian program-program yang bakal dikerjakan Melki-Johni.
Di Ende, sebelum menuju Lapangan Pancasila, Melki-Johni dan rombongan diterima secara adat di kampung halaman Melki di Ndona. Usai meminta doa restu dari leluhur di tanah asal, Melki-Johni menuju Lapangan Pancacila Ende.
Dalam orasinya di hadapan belasan ribu massa, Calon Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan, hilirisasi yang menjadi salah satu program andalan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo-Gibran akan dikembangkan di NTT dalam bentuk industri pengolahan barang-barang komoditi pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan, bukan pertambangan.
“Hilirisasi yang kita lakukan ke depan bukan soal tambang, tetapi yang ingin dilakukan bersama Kaka Johni Asadoma adalah mendorong hilirisasi seluruh hasil bumi yang selama ini dijual mentah-mentah ke luar NTT agar memiliki nilai tambah dan membuka lapangan kerja yang luas bagi rakyat NTT,” sebutnya.
Wakil Ketua Umum DPP Golkar ini mengatakan, jika dahulu dibiarkan banyak hasil bumi dari NTT keluar dalam bentuk mentah, maka ke depan di tangan Melki-Johni hasil bumi dari NTT tidak akan keluar dalm bentuk bahan mentah.
“Dengan didukung oleh teman-teman DPR RI sebanyak 7 orang, DPRD Provinsi NTT sebanyak 36 orang, dan DPRD Kabupatan/Kota di NTT sebanyak 384 orang dalam koalisi kita, maka kami pastikan kekayaan bumi NTT ini tidak akan keluar mentah-mentah dari bumi NTT. Kita akan kembangkan baik itu dalam skop UMKM, atau skala industri,” sebut Melki Laka Lena.
“Kita ingin agar nanti jahe dari tanah Flores ini, ubi dari tanah Flores ini, pisang dari tanah Flores ini, ikan dari para nelayan yang ada di tanah Flores ini tidak keluar mentah-mentah lagi. Minimal kita olah jadi barang setengah jadi baru kita jual keluar,” ujar Melki Laka Lena disambut kata setuju belasan ribu massa pendukung.
Disebutkan Melki, dengan hilirisasi tersebut, nilai tambahnya dinikmati oleh masyarakat sebagai orang-orang yang menjadi penghasnetara il dari hasil bumi di NTT. “Itu adalah salah satu bagian dari kita agar NTT maju dari bidang ekonomi,” ujarnya.
Calon Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma, mengatakan, sejak purna bhakti dari anggota Polri dengan jabatan terakhir sebagai Kapolda NTT, ia mengabdikan diri sebagai kader Partai Gerindra.
“Saya dengan Pak Melki Laka Lena ditugaskan oleh Bapak Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum Gerindra dan Presiden terpilih untuk maju sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTT,” sebut Johni Asadoma.
Sementara anggota Komisi XI yang juga Ketua DPW PAN NTT, Ahmad Yohan mengingatkan warga NTT khususnya di Ende agar tidak terpengaruh dengan politik uang.
“Saya dengar ada calon yang bagi-bagi uang dan barang untuk dapat dukungan masyarakat. Di tempat ini saya sampaikan jangan percaya, calon seperti itu adalah calon yang takut kalah, calon yang tidak percaya diri dan merusak demokrasi,” sebut politisi yang akrab disapa Bang AYO ini.
“Harga ayam di pasar Rp 75.000 , jika dia kasi 50.000 itu artinya harga diri kita semua lebih murah dari ayam di pasar. Baru sekarang mau bagi-bagi uang, dulu dia ke mana saat kita susah,” sebut AYO disambut sorak riang para pendukung.
Acara deklarasi akbar itu diwarnai dengan hiburan rakyat dengan menghadirkan Golgota Voice, NTT Voice, Ivan Nestroman, Laskar Ana Fua dan Silet Open Up. (llt/den)