KUPANG KABARNTT.CO—Program duet calon Gubernur-Wakil Gubernur NTT, Melki-Laka Lena-Johni Asadoma, dipandang sangat tepat dan cocok menjawabi kebutuhan masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pandangan ini diungkap Hugo Rehi Kalembu, mantan anggota DPRD NTT dari Partai Golkar kepada kabarntt.co, Selasa (11/9/2024). Hugo mengatakan, Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) NTT tahun 2025-2045 baru saja disetujui bersama Penjabat Gubernur NTT dengan DPRD Provinsi NTT.
RPJP inilah, kata mantan Ketua Komisi III DPRD NTT, yang diacu oleh pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT dalam menyusun visi – misi yang akan ditawarkan pada kampanye dan diperdebatkan pada saat debat paslon.
“Paslon yang terpilih akan segera menyusun RPJMD sesuai visi-misinya dan paling lambat ditetapkan 6 bulan setelah pelantikan. RPJMD inilah yang akan dijabarkan lagi secara tahunan atau disebut RKPD oleh gubernur untuk mewujukan secara bertahap program yang ditawarkan saat kampanye,” kata Hugo.
Hugo sudah menjadi sembilan periode menjadi anggota DPRD, baik di Sumba Barat, Sumba Barat Daya dan tiga periode terakhir di DPRD NTT. Dengan pengalaman panjang itu, Hugo sangat paham dan mengerti lika-liku rencana pembangunan yang dirancang dan kemudian dijalankan kepala daerah.
Menurutnya, program boleh bagus, tetapi jika tidak didukung dana maka akan sia-sia.
“Jadi program dan dana, ibarat dua sayap rajawali yang harus sama-sama kuatnya. Salah satunya melemah, maka tujuan dan target pembangunan akan tidak tercapai. Tetapi keduanyapun juga menjadi mubasir tanpa ASN yang tangguh dan sejahtera sebagai ujung tombak pelaksanaan program dan pelayanan publik,” ujar Hugo.
Ketua Ormas MKGR NTT ini mengatakan, pemahaman dan kesadaran akan hal itulah yang memantik Melki-Johni merumuskan butir ke – 9 Dasa Cita, Ayo Bangun NTT yaitu pendapatan daerah naik, kesejahteraan pegawai terjamin.
Menurutnya, rumusan ini menunjukkan ketajaman analisis dan kedalaman pemahaman paslon Melki-Johni akan kondisi keuangan daerah saat ini dan mutlaknya kerja keras menaikkan pendapatan daerah dan sekaligus menunjukkan empati dan komitmen paslon Melki-Johni pada kesejahteraan ASN yang memprihatinkan sekarang ini.
“Jadi rumusan butir ke- 9 Dasa Cita “Ayo, Bangun NTT” merupakan jawaban terhadap problem konkrit yang dihadapi Pemda NTT saat ini. Kesulitan dana untuk membiayai kebutuhan publik dan kesejahteraan ASN Pemprov NTT yang memprihatinkan,” jelasnya.
Menurutnya, dengan naiknya pendapatan daerah, maka bukan saja belanja publiknya yang ditambah, tetapi juga kesejahteraan ASN juga mutlak ditingkatkan.
“Implikasinya, tentu saja akan meningkatkan motivasi dan kinerja ASN dalam melakukan pelayanan publik yang diembannya,” katanya.
Menurut pria asalah Sumba Barat Daya ini, paslon Melki-Johni telah menunjukkan ketajaman analisisnya dan pemahaman kontekstualnya tentang apa saja yang esensial dibutuhkan untuk membangun dan menyukseskan peogramnya.
Yang esensial itu di antaranya dana yang cukup melalui peningkatan pendapatan daerah dan ASN yang tangguh, kreatif-profesional, sekaligus sejahtera yang menjadi ujung tombak pelaksanaan program-program pemerintah daerah.
“Inilah contoh, tingginya empati dan responsivitas serta komitmen paslon Melki-Johni terhadap nasib ASN Pemprov NTT dan tekad mereka untuk menjamin kesejahteraan ASN Pemprov NTT melalui upaya nyata peningkatan pendapatan daerah,” jelas Hugo. (den)