KUPANG KABARNTT.CO—Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Agung Laksono, menyebut sosok Emanuel Melkiades Laka Lena cocok memimpin NTT lima tahun ke depan.
Agung mengatakan hal itu ketika tampil di Podcast Labu Kuning Golkar NTT, Rabu (31/7/2024) pekan lalu. Dalam kapasitas sebagai anggota Wantimpres, Agung mengunjungi beberapa tempat di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Kabupaten Kupang dan Kota Kupang.
Di sejumlah titik itu, mantan Ketua Umum Golkar ini mendapati begitu banyak problem sosial, ekonomi yang masih mendera NTT. Dia menegaskan, masalah – masalah seperti kemiskinan ekstrim dan stunting di NTT sangat berkaitan erat dengan kurangnya fasilitas pendidikan dan kesehatan.
“Karena dari situ, muaranya adalah lahirnya kemiskinan, kemiskinan ekstrim, stunting dan sebagainya. Sebab, hilirnya itu kita mau hilangkan stunting dan angka kemiskinan itu di NTT,” jelas Ketua Dewan Pakar Partai Golkar ini dalam podcast yang dipandu Frans Sarong, Ketua Bapilu Golkar NTT.
Agung mengatakan akan menyampaikan semua problem NTT yang dilihatnya ke Presiden Joko Widodo dan presiden terpilih Prabowo Subianto. Agung yakin, informasi yang akan ia sampaikan tentang kondisi NTT saat ini akan didengar oleh Presiden Joko Widodo maupun presiden terpilih Prabowo Subianto.
Pasalnya, presiden terpilih Prabowo Subianto sudah punya tekad untuk melanjutkan atau meneruskan semua program yang sudah dilakukan oleh pendahulunya Presiden Jokowi, terutama pada bidang pembangunan.
“Jadi saya kira apa yang akan kami sampaikan itu Pak Prabowo Subianto pasti akan dengar, karena hal-hal ini sifatnya informasi positif yang perlu dipertimbangkan,” jelasnya.
Agung mengatakan, kunjungannya ke NTT juga untuk mengevaluasi secara umum dan secara khusus terkait situasi pembangunan di Provinsi NTT.
Fokus utamanya, kata Agung, untuk memahami kemajuan dan tantangan yang dihadapi, terutama terkait dengan pembangunan di berbagai bidang seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan hukum.
Secara umum, pembangunan daerah di Provinsi NTT melibatkan berbagai aspek, termasuk peningkatan kualitas hidup masyarakat dan pembangunan infrastruktur. Namun secara khusus, perhatian lebih diberikan pada angka kemiskinan yang masih cukup tinggi, baik kemiskinan umum maupun kemiskinan ekstrem atau absolut.
“Ini merupakan tantangan besar yang harus diatasi oleh pemerintah pusat dan daerah, dengan tujuan untuk mengurangi angka kemiskinan secara bertahap hingga mencapai titik nol,” ungkapnya.
Selain itu, Agung Laksono juga menyoroti bagaimana anggaran pendapatan daerah atau APBD yang digunakan untuk mendukung pembangunan di wilayah setempat.
Terlepas dari upaya yang dilakukan, ada kekhawatiran mengenai ketergantungan tinggi terhadap dana alokasi khusus (DAK) dan dana alokasi umum (DAU) dari pemerintah pusat.
Berdasarkan laporan dari anggota DPRD TTS, kata dia, bahwa hanya 4 persen dari pendapatan asli daerah (PAD) yang berasal dari sumber lokal, sedangkan 95 persen sisanya bergantung pada dana dari pusat dalam bentuk DAK dan DAU.
“Tetapi saya melihat bahwa masih terbuka peluang yang besar untuk meningkatkan PAD, mengingat sumber daya masih cukup memadai,” terangnya.
Karena NTT memiliki luas laut lebih besar dibandingkan daratan, sehingga memiliki potensi besar di sektor perikanan. Jadi harus memanfaatkan potensi ini untuk meningkatkan pendapatan daerah.
“Saya kira hal-hal semacam ini saya dorong terus, agar semangat membangun itu ada di sanubari hati masyarakat NTT sesuai profesi dan bidangnya masing masing,” terangnya.
Dengan aneka persoalan seperti itu, menurut Agung, pemimpin NTT ke depan harus bisa memahami secara mendalam semua persoalan itu.
Agung menyebut sosok yang bisa memimpin NTT adalah figur muda yang memiliki komitmen dan mau bekerja untuk masyarakat.
“Saya dengar Golkar usung Pak Melki. Dia bukan saja anak muda tetapi juga punya komitmen dan mau bekerja untuk masyarakat. Kriteria itu semua ada di Pak Melki Laka Lena,” tegasnya. (den)