LARANTUKA KABARNTT.CO—Warga Dusun Laka, Desa Kolaka, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur (Flotim) sekian lama tahun bersusah payah memenuhi kebutuhan air bersih. Sekarang mereka boleh tersenyum puas bisa menikmati air bersih layak konsumsi melalui program desalinasi Pemerintah Provinsi NTT.
Penjabat Bupati Flotim, Drs. Aleksander Doris Rihi, Senin (23/1/2023), turun langsung ke Laka memantau alat penyulingan air laut menjadi air tawar itu. Doris didampingi sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) Flotim.
Kepada media ini, Doris Rihi menjelaskan bahwa Proyek Desalinasi Pemda NTT Tahun Anggaran 2022 di Kabupaten Flores Timur terdapat di dua lokasi yaitu di Dusun Meko, Desa Pledo, Kecamatan Witihama dan Dusun Laka, Desa Kolaka, Kecamatan Tanjung Bunga dengan alokasi anggaran per lokasi senilai Rp 1,1 miliar.
“Program desalinasi ini tentunya sebagai upaya percepatan pemerintah dalam upaya menjawab kebutuhan dasar rakyat akan air bersih yang layak untuk dikonsumsi,” kata Doris.
Tak lupa Doris menyatakan terima kasih kepada Gubernur dan Wakil Gubernur atas bantuan Pemda NTT untuk masyarakat Flotim ini.
“Terima kasih banyak patut kita berikan kepada Bapa Gubernur dan Wakil Gubernur NTT atas bantuan yang sangat berharga ini,” tegas Doris.
Kades Kolaka, Andy Lambunga, mengapresiasi dan berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Flores Timur dan Pemerintah Provinsi NTT atas program peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan menghadirkan proyek desalinasi di desanya yang tentunya dapat meringankan peersoalan rakyat kecil.
Kebutuhan air bersih, kata Andy, selama ini menjadi persoalan pelik yang dialami warga desanya. Apalagi secara geografis Desa Kolaka tidak memiliki sumber mata air pegunungan seperti daerah lainnya di wilayah daratan Flores Timur.
Itu sebabnya selama ini masyarakat terpaksa harus menikmati air sumur tanah dangkal yang sebenarnya tidak layak untuk dikonsumsi warga.
Program desalinasi ini tidak hanya untuk menghasilkan air bersih layak konsumsi tetapi dalam prosesnya ada pemisahan air garam dan air tawar. Air tawar dimanfaatkan untuk kepentingan rumah tangga, sementara air lautnya dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan garam demi menunjang industri rumahan dengan pengolahan ikan asin di desa ini.
Salah seorang warga laka, menyatakan terima kasih kepada pemerintah. “Kami sangat terbantu dan merasa diperhatikan oleh pemerintah provinsi dan Pemerintah Flotim yang diwakili oleh Bapak Doris Rihi ini, karena air merupakan kebutuhan yang urgen. Dengan adanya proyek desalinasi ini kami pun bisa menikmati air bersih. Kiranya permintaan kami ke depannya kalau bisa ditambahkan saluran pipa air ke rumah-rumah mengingat lokasinya yang agak jauh dari hunian warga,” jelasnya penuh harap.
Dari pantauan lapangan, semua peralatan program ini sudah terpasang dan siap pakai. Tinggal peresmian dan serah terima. (abh)