Turunkan Stunting, BISA Gelar Workshop Refresh Materi

TTU BISA

KEFAMENANU KABARNTT.CO – Guna menurunkan angka stunting di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Program Better Investment For Stunting Alleviation (BISA) terus melakukan berbagai kegiatan.

Salah kegiatan yang dilakukan adalah workshop Refresh Materi Emo Demo bagi Kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan Kader Pembangunan Manusia (KPM) yang digelar di Hotel Livero, Kota Kefamenanu, Kamis-Jumat 30-31/3/2023).

Bacaan Lainnya

District Senior Program Officer BISA, Dev Taunu, kepada wartawan, Kamis (30/3/2023), mengatakan, kegiatan tersebut guna meningkatkan kapasitas kader posyandu dan KPM terkait konseling yang akan diterapkan di desa masing-masing.

Kader posyandu dan KPM akan dilatih oleh fasilitator kabupaten yang sudah terlatih sehingga akan dilakukan di posyandu di desa masing-masing.

“Hari ini kami melakukan kegiatan refresh sesi emo demo untuk kader posyandu dan kader pembangunan manusia. Tujuan kegiatan hari ini untuk meningkatkan kapasitas mereka terkait dengan konseling mereka yang akan dilakukan di kelompok masyarakat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dev menjelaskan, kegiatan ini merupakan pengulangan kepada para kader yang telah dilatih tahun-tahun sebelumnya.

“Jadi ini sifatnya pengulangan karena kader-kader ini sudah dilatih di tahun-tahun sebelumnya. Ini karena ada pembaruan baru di modul kami maka kami perlu mengundang mereka, meningkatkan kapasitas mereka lagi lewat modul yang baru sehingga setelah dari sini mereka akan melakukan lagi di posyandu mereka masing-masing dan sasarannya kepada pengasuh yang ada ditingkat posyandu,” jelasnya.

Dev menambahkan, pada prinsipnya tujuan utama Program BISA untuk menambah pengetahuan kepada masyarakat hingga pada pola perilaku.

“Ini semua bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat, meningkatkan pemahaman juga sampai ke perubahan  perilaku sehingga kita perlahan-lahan bisa menurunkan angka stunting yang sekarang ada di TTU. Memang kita tahu bersama bersama bahwa trendnya terus mengalami penurunan tapi perlu kerja sama lintas sektor yang lebih kuat maka kami program BISA bekerja sama Pemda Kabupaten TTU mengusahakan hal tersebut,” urainya.

Ke-20 desa dampingan BISA tersebut yakni Desa Bijeli, Desa Banfanu, Desa Niba’af, Desa Tuabatan, Desa Tuabatan Barat, Desa Noenasi, Desa Subun Tualele, Desa Subun Bestobe, Desa Lapeom, Desa Nifunenas, Desa Letmafo, Desa  Letmafo Timur, Desa Maubesi, Desa  Boronubaen, Desa Lokomea, DesaTaunbaen, Desa Biloe, Desa Haumeni, Desa Banain A dan Desa Banain C. (siu)

Pos terkait