Terapkan Aturan Baru, IPSI NTT Tatar Wasit Juri dan Pelatih Pencak Silat

kupang IPSI

KUPANG KABARNTT.CO—Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) NTT menggelar penataran bagi wasit juri dan pelatih pencak silat se-NTT, Kamis (26/1/2023), di Hotel Sasando Kupang.

Penataran itu dihadiri Sekretaris Umum IPSI NTT, Ferdinan Ama Tae,  Wakil Ketua I, Adrianus Adoe, Ketua Bidang Disiplin, Robin Ndun dan semua wasit juri dan pelatih se-NTT.

Bacaan Lainnya

Sekretaris Umum IPSI NTT, Ferdinan Ama Tae, menyampaikan bahwa penerapan peraturan pertandingan terbaru tahun 2022 dilakukan sesuai dengan instruksi IPSI karena aturan terbaru tahun 2022 ini sudah harus diterapkan di seluruh Indonesia terhitung mulai 1 Januari 2023.

“Dan ini sudah merupakan peraturan Persilat, jadi selain peraturan nasional yang seluruh pancak silat Indonesia mentaatinya, juga merupakan peraturan internasional, yang mana peraturan ini sudah pernah dipertandingkan di SEA Games Vietnam dan di kejuaraan dunia pencak silat di Malaysia.

“Tahun 2023 aturan ini mulai dipergunakan di Indonesia. Jadi peraturan ini secara otomatis karena ini aturan, jadi kalau kita tidak gelar penataran saat ini maka akan sangat berpengaruh pada persiapan pertandingan kita menuju PON, bahkan target kita di PON. Karena itu Pemprov IPSI mengambil langkah-langkah awal melaksanakan penataran di bulan Januari ini karena kita masih tersisah 4 bulan untuk menghadapi Pra PON. Dan ini merupakan pekerjaan berat bagi kami dan pengurus IPSI, apalagi aturan baru saat ini baru mulai diterapan ke teman-teman wasit juri dan pelatih daerah,” jelas Ferdinan.

“Kami sangat mengharapkan dalam penerapan aturan kali ini, mereka kembali ke daerah mereka tularkan. Setelah itu kami akan program melaksanakan kejuaraan gerakan persona, persiapan menuju Pra PON bulan Juni dan PON 2024,” harapnya.

Menurut Ferdinan, peraturan terbaru ini sama sekali berubah dari nol, dari tata cara pemanggilan atlit masuk lapangan berubah, tata cara wasit membina atlit pun berubah. Kemudian teknik-teknik serangan pun berubah.

“Protes seorang pelatih tidak seperti dulu lagi kalau protes dia pake blangko protes, kemudian wasit juri kalau ragu dalam mengambil keputusan tidak lagi dia panggil juri untuk menanyakan seperti yang lalu, tapi sudah ada istilahnya VAR dan verifikasi. Dan ini yang kita mau terapkan kepada adek-adek kita semua,” kata Ferdinan.

Sementara Wakil Ketua I IPSI NTT, Adrianus Adoe, menyampaikan wasit juri dan pelatih mempersiapkan diri dengan baik sehingga dapat menerapkan aturan yang terbaru ini sesuai dengan SPO yang ada.

“Teman-teman harus memahami aturan organisasi yang ada seperti maksud dan tujuan IPSI, bagaimana berorganisasi yang baik. Tentunya kita harus tahu tentang organisasi itu sendiri, kita harus punya komitment melaksanakan aturan-aturan yang ada dan dengan konsekuensi yang ada,” imbuhnya. (np)

Pos terkait