KEFAMENANU KABARNTT.CO – Bantuan rumah yang bersumber dari Dana Desa (DD) tahun 2020 Desa Haekto, Kecamatan Noemuti Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga bermasalah.
Bantuan yang bersumber dari DD tahun 2020 tersebut hingga saat ini pekerjaan fisik bangunannya belum mencapai 100 persen.
Data yang dihimpun media ini, pada tahun 2020 Pemerintah Desa (Pemdes) Haekto menganggarkan dana Rp 130.983.900 untuk 3 (tiga) unit rumah masing-masing rumah mendapat Rp 43.661.300.
Hingga tahun 2023 ini 3 unit rumah itu tidak dikerjakan sampai tuntas walaupun disampaikan jika pemanfaat tinggal terima kunci.
Monica, salah satu penerima manfaat saat dijumpai media ini di kediamannya mengatakan, dirinya sebenarnya menolak bantuan rumah itu sejak awal.
“Awalnya saya menolak karena saya rasa tidak mampu. Saya ini seorang janda dan 2 orang anak saya, juga sementara sekolah. Terus saya mau cari uang di mana?” ucap Monica.
Lebih lanjut Monica menjelaskan, sejak awal pihaknya diinformasikan jika rumah bantuan itu diberikan kepadanya, tinggal terima kunci.
“Pertama disampaikan kalau kami tinggal terima kunci, sehingga saya berani terima bantuan ini. Namun dalam berjalannya waktu kami diminta untuk tambahkan bahan lagi,” ujarnya.
Diungkapkan Monica, dirinya akhirnya harus menambah batako, besi dan sejumlah bahan lainnya.
“Kami tambah bahan karena bilang dana untuk bantuan rumah itu sudah habis sehingga kami harus tambah pakai uang pribadi,” tuturnya.
Dalam pantauan media ini, rumah tersebut terlihat plesternya hanya dilakukan di bagian depan. Sementara bagian samping kiri, kanan, belakang dan bagian dalam belum diplester.
Selanjutnya pintu rumah dan jendela belum dipasang. Lantai kasar pun belum dilakukan dengan alasan dana telah selesai terpakai.
Sementara itu, Kepala Desa Haekto, Laurensius Knaofmone, mengaku akan menyelesaikan sisa bangunan yang belum diselesaikan.
“Kami sudah sampaikan bahwa untuk sisa itu kami akan selesaikan dalam waktu dekat,” tegas Laurensius.
Terkait dengan bantuan terima kunci itu Laurensius mengatakan, sebenarnya bantuan itu bukan terima kunci tapi swadaya.
“Benar, di tahun 2020 itu ada bantuan rumah tapi bukan terima kunci. Itu ada nilai swadayanya. Kemarin yang dianggarkan dari dana desa itu sudah, sisa hanya pintu saja karena kendala kami waktu itu pengadaan papan berkurang sehingga kita berikan kesempatan untuk tuan rumah menambahkan,” tutup Laurensius. (siu)