KEFAMENANU KABARNTT.CO – Rumah Sakit Kusta Naob, yang terletak di Desa Naob, Kecamatan Noemuti Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memperingati World Leprosy Day atau Hari Kusta Sedunia, Jumat (10/2/2023).
Peringatan Hari Kusta Sedunia tersebut digelar di Aula Rumah Sakit Kusta Naob dengan tema “Bertindak Sekarang, Akhiri Kusta Hilangkan Stigma dan Diskriminasi”.
Hadir dalam acara itu, Ketua DPRD TTU, Kepala Dinas Kesehatan TTU, Koordinator NLR serta keluarga besar Yayasan Sosial Ibu Anfrida Naob.
Kepada wartawan usai kegiatan, Ketua Yayasan Sosial Ibu Anfrida, Sr. Maria Marsela PRR, mengatakan, World Leprosy Day atau Hari Kusta Sedunia diperingati setiap hari Minggu pada pekan terakhir di bulan Januari tiap tahun.
Peringatan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi penderitanya agar dapat hidup layak, meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit kusta serta mengatasi stigma yang ada di masyarakat.
Yayasan Sosial Ibu Anfrida fokus dan konsen dengan kusta, maka Hari Kusta Sedunia menjadi kegiatan rutinitas setiap tahun dan dirayakan dengan berbagai macam kegiatan.
“Pada perayaan Hari Kusta Sedunia tahun ini, kita adakan beberapa kegiatan yakni kegiatan bazar di salah satu desa tetangga, penyuluhan tentang kusta kepada masyarakat di Desa Naob dan di SDN Naob, lalu workshop tentang kebijakan pemerintah terhadap kusta di Kabupaten TTU ini,” jelas Sr. Maria.
Disampaikan Sr. Maria, jumlah pasien di Rumah Sakit Kusta dan Cacat Umum Panti Rehabilitasi Kusta setiap tahunnya tidak meningkat drastis dan juga tidak menurun. Artinya dari tahun ke tahun jumlahnya hampir sama.
“Jumlah pasien yang sementara kami rawat di rumah sakit ada 30 orang dan sementara direhabilitasi ada 25.orang. Jadi totalnya 55 orang. Klasifikasinya adalah 30 orang yang sementara dirawat di rumah sakit yaitu yang sementara diberi obat. Artinya masih dalam proses penyembuhan. Sedangkan 25 orang yang direhabilitasi adalah mereka yang sementara diterapi kerja,” jelasnya.
Dikatakan Sr. Maria, pasien yang berada di RS Kusta Naob dan Panti rehabilitasi berasal dari berbagai daerah.
“Pasien-pasien ini ada berasal dari Kabupaten TTS, Kabupaten Belu, Kabupaten TTU, Kupang, Semau dan Rote serta ada juga dari Jakarta yang sementara direhabilitasi,” ucapnya.
Sr. Maria berharap agar pemerintah memperhatikan akses jalan ke RS Naob demi kelancaran pelayanan.
“Kepada pemerintah kami berharap untuk memperhatikan akses jalan ke sini karena rumah sakit ini merupakan salah satu rumah sakit rujukan pelayanan kusta karena kalau aksesnya bagus maka orang-orang sakit cepat terjangkau ke tempat ini dan cepat dilayani,” harap Sr. Maria.
Pada kesempatan yang sama, Koordinator NLR Indonesia, Fahmi Arizal mengatakan, NLR merupakan bagian dari masyarakat dan kusta harus menjadi perhatian serius.
“Jadi di peringatan Hari Kusta Sedunia ini, NLR juga bagian dari masyarakat sipil. Alasannya bahwa untuk saat ini program kusta harus mendapatkan perhatian yang lebih serius,” ucapnya.
Lebih lanjut, Fahmi menjelaskan bahwa program harus diprioritaskan dengan sinergitas antarsemua pihak sehingga kusta jangan dilihat dari status kesehatan saja karena kusta juga berdampak pada aspek kehidupan lain seperti sosial dan ekonomi.
“Fakta membuktikan bahwa kusta masih ada di sekitar kita. Ada peningkatan dan penemuan kasus baru sehingga negara Indonesia masih menjadi negara dengan frekuensi kusta yang lumayan tinggi,” tutur Fahmi.
Fahmi berharap agar dengan adanya aksi nasional kusta yang akan dilaunching oleh Kementerian Kesehatan bisa menjadi dasar pijakan sebagaimana program kusta secara komprehensif digunakan di Indonesia, kususnya di TTU sehingga akhirnya tidak ada lagi kasus-kasus kusta baru. Jangan sampai orang yang mengalami kusta itu sampai disabilitas.
Sementara itu, Ketua DPRD TTU, Hendrik F. Bana memberikan apresiasi dan dukungan kepada Rumah Sakit Naob karena RS ini telah mendukung Pemerintah TTU di sektor kesehatan.
“Rumah Sakit Naob ini sudah mendukung program pemerintah daerah khususnya di sektor kesehatan. Kehadiran Rumah Sakit Naob ini merupakan salah satu kekuatan kesehatan di Kabupaten TTU,” ujar Bana.
Bana memberikan apresiasi dan dukungan kepada Rumah Sakit Naob.
“Saya memberikan apresiasi, memberikan suport ketika rumah sakit ini mengajukan proposal untuk penambahan anggaran. walaupun rumah sakit ini adalah rumah sakit swasta akan tetapi urusan manusia tentu warga TTU. Jadi pada prinsipnya kita memberi dukung untuk rumah sakit ini,” pungkasnya (siu)