KEFAMENANU KABARNTT.CO – Puluhan anggota kelompok ternak mengikuti Bimbingan Teknis Peternakan dan kesehatan hewan yang digelar di Aula Paroki St. Maria Penyelenggara Segala Rahmat Kiupukan, Desa Nunmafo, Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (16/6/2023).
Bimtek itu digelar Edward Tanur, SH, anggota Komisi IV DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) NTT II.
Kegiatan bimbingan teknis tersebut diadakan dalam kolaborasi dengan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian dengan anggota Komisi IV DPR RI sesuai kebutuhan di daerah pemilihan (Dapil) masing-masing.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Edward Tannur, SH. Hadir sebagai pemateri dalam kegiatan Bimtek tersebut perwakilan dari Balai Besar Veteriner Denpasar dan dinas terkait.
“Dari tema kegiatan ini untuk kesehatan hewan, narasumber dari Balai Besar Veteriner Denpasar,” kata Edwar Tannur kepada wartawan usai membuka kegiatan Bimtek.
Dikatakan Edward, tujuan Bimtek tersebut untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk mengetahui cara mencegah sebelum hewan terserang penyakit.
“Kegiatan bimbingan teknis ini dilakukan karena di Indonesia saat ini terserang penyakit mulut dan kuku pada hewan tapi sudah menurun. Khusus untuk NTT kita berada pada zona hijau, tapi kita perlu memberi edukasi kepada masyarakat sehingga hal itu sebelum terjadi, sebaiknya kita mencegah,” jelasnya.
Dikatakan Edward, di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) sudah dilakukan kegiatan Bimtek serupa karena berkaitan dengan rabies atau orang-orang menyebutnya dengan penyakit anjing gila.
Dia menambahkan, dari Balai Veteriner melakukan pemantauan di lapangan dan sudah ada vaksin yang masuk dan sementara diupayakan untuk dikirim sehingga dapat mencegah sebelum penyakit rabies ini melintasi kabupaten yang lain.
“Karena TTU salah satu kabupaten tetangga dengan Kabupaten TTS, maka masyarakat perlu mengikuti bimbingan ini untuk mewaspadai virus rabies ini,” tuturnya.
Edward berharap agar dari Pemerintah Daerah (Pemda) pun bertindak untuk mengantisipasi virus ini.
“Kita harapkan dari Pemda juga sudah mengantisipasi ini. Kalau dari DPR RI, melalui kegiatan bimtek ini mereka akan mengambil data untuk dievaluasi,” ucapnya.
Kepada masyarakat, Edward berharap dengan adanya kegiatan bimbingan teknis ini masyarakat semakin paham dalam menghadapi virus rabies tersebut.
“Saya menghimbau kepada masyarakat agar dengan adanya bimbingan teknis ini, mereka bisa paham dan bisa menjalankan cara-cara mencegah penularan virus rabies ini,” himbaunya.
Sementara, drh. IGNA. Wisnu Ady Saputra, M. Si, Medik Veteriner Madya mengatakan inti dari bimbingan teknis peternakan dan kesehatan hewan tersebut untuk memberikan wawasan kepada masyarakat terkait kesehatan hewan dan juga memberi pemahaman kepada masyarakat hewan yang terserang virus.
“Bimbingan hari ini sebenarnya fokusnya kepada bimbingan teknis peternakan dan kesehatan hewan dalam hal ini manajemen peternakan tapi kita sisipkan juga terkait virus rabies supaya masyarakat mengetahui ciri-ciri hewan terserang virus dan cara mencegah,” jelasnya.
Saputra melanjutkan, dalam bimtek tersebut masyarakat diberi pemahaman bila hewan terserang virus, maka masyarakat bisa menanggulangi oleh masing-masing keluarga, masing-masing individu masyarakat sehingga tidak ada lagi korban jiwa.
“Inti dari kegiatan hari ini sudah disampaikan tadi kepada masyarakat. Jangan sampai ketidaktahuan dapat menyebabkan korban jiwa. Itu kita harus memberikan pemahaman kepada masyarakat yang hadir pada saat ini,” tutupnya. (siu)