Oleh : Dhato_Charloz
Permasalahan kenakalan remaja sudah menjadi suatu berita dan sebuah kejadian yang tidak dikatakan asing lagi di kalangan masyarakat Indonesia sekarang ini. Yang sedang marak terjadinya kenakalan remaja sekarang ini adalah penyalahgunaan narkotika. Penyalagunaan narkotika sudah menjadi hal biasa bagi masyarakat muda diindonesia, yang menjadi suatu masalah atau problem yakni banyak di antaranya mengalami stres, broken home,bahkan banyak di antaranya menggunakan hal terlarang itu karna mengalami masalah percintaan.
Hal itu terjadi kaerna kurangnya pendidikan dan peran orang tua dalam menindaklanjuti permasalahan anak serta jarangnya komunikasi antara kedua belah pihak yakni antara orang tua, guru dan anak. Maka tidak menjadi suatu keheranan apabila setiap tahun terus meningkat angka penggunaan narkotika,
Oleh sebab itu, perlu adanya pendidikan yang berkaitan dengan pengembangan karakter seseorang agar dapat menjauhkan seorang anak dari hal-hal yang menyimpang dan pada akhirnya merusak diri sendiri.
Pendidikan menjadi satu upaya untuk mengembangkan potensi diri manusia, baik dalam pemikiran maupun nilai-nilai yang dianut hingga membentuk perilaku yang lebih baik. Sehingga pada perkembangannya, sistem pendidikan saat ini tidak hanya berfokus pada transformasi ilmu pengetahuan kepada peserta didik, tetapi juga menyelaraskan dengan optimalisasi dalam membangun karakter siswa. Pandangan dari Mohamad Iqbal yang berkaitan dengan pengembangan karakter ini juga sangat dibutuhkan dalam artinya bahwa dalam kehidupan keseharian masyarakat, karakter dapat menentukan tingkat kedewasaan manusia atau oknum tertentu.
Pendidikan karakter yang awalnya dari dalam lingkungan keluarga merupakan salah satu faktor utama yang sangat penting. Artinya dalam keluargalah yang awalnya manusia hadir, manusia itu belajar, akar dari segala didikan berada pada keluarga.
Setelah dari keluarga akan bergeser pada lingkungan sekolah yang merupakan faktor kedua pengembangan karakter manusia itu. Pada zona lingkungan sekolah, seseorang akan dibentuk dalam beberapa proses yang akan diajarkan oleh staf pengajar, seperti pengembangan mental dan sikap serta sifat. Bahwasanya staf pengajar sangat bertanggung jawab atas segala keberhasilan seorang anak dalam masa pendidikan selama di sekolah, dan berakhir pada saat jam sekolah berakhir.
Namun hal yang berkaitan dengan pengembangan karakter ini tidak hanya sampai di situ saja melainkan setelah bertolak dari lingkungan sekolah, yang berperan juga dalam pengembangan karakter ini adalah lingkungan sosial masyarakat.
Dalam lingkungan sosial masyarakat, masyarakat juga sangat berperan aktif dalam mengembangan karakter menjadi semakin berkompeten dan tanggap dengan kebutuhan zaman.
Namun yang sering terjadi dilihat dari kebiasaan yang sudah sering terjadi dalam lingkungan masyarakat bahwa kebanyakan lingkungan sosial yang menjadi titik tumpuh terjadinya hal-hal yang sangat tidak wajar, dalam hal ini kenakalan remaja.
Maka dari itu pemerintah, masyarakat sosial setempat sudah menegaskan bahwa hal-hal yang berbaur dengan kenakalan remaja dan semua hal yang bersifat mengganggu orang lain akan ditindaklanjuti.
Akal sebagaimana umum dilakukan dewasa ini tetapi pendidikan, menurut Iqbal, mencakup pertumbuhan dan perkembangan individual yang mengarah kepada pertumbuhan dan perkembangan fisik, rasio, dan intuisi serta kreativitas, sehingga memberikan tempat yang layak bagi suatu pendidikan watak dan kepribadian
Dalam hal ini manusia-manusia sempurna yang menjadi dasar dari konsep pendidikan Iqbal tidak berbeda dengan konsep manusia muslim sejati, dengan tidak memperlakukan agama sebagai dogma yang kaku. Akan tetapi mengarungi hidupnya menurut tuntunan yang murni dari al-Qur’an dan mencapai derajat kesempurnaan yang paling tinggi dengan kehidupan yang penuh kejujuran pada segala aspek dan seginya.
Pentingnya Pendidikan Karakter
Pendidikan dan peradaban manusia adalah dua substansi yang tidak terpisahkan. Tujuan dari pendidikan tidak lain adalah untuk menciptakan manusia yang sejati dan ideal.
Presiden RI Joko Widodo dalam arahannya menyebutkan bahwa untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul (2019-2024) diperlukan 5 tindakan strategis yang harus dilakukan. Salah satunya adalah peningkatan pendidikan karakter dan pengamalan Pancasila secara terus menerus.
Pendidikan karakter harus terus diajarkan dan dipupuk kepada peserta didik seperti nilai-nilai kasih sayang, keteladanan, moralitas, perilaku dan kebhinekaan. Hal ini berarti bahwa pada hakaikatnya pendidikan karakter ini selalu membawa manusia kepada kebaikan, dimana di dalamnya mengajarkan nilai-nilai moralitas, perilaku, keteladanan, kasih sayang, kebhinekaan yang membawa sesorang menjadi pribadi yang lebih matang.
Pada kondisi sekarang ini dimana meningkatnya kekerasan di kalangan remaja/masyarakat, penggunaan bahasa dan kata-kata yang buruk oleh peserta didik, semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru, rendahnya rasa tanggung jawab individu dan kelompok, membudayanya kebohongan/ ketidakjujuran, dan adanya rasa saling curiga dan kebencian antarsesama menjadikan pendidikan karakter menjadi satu hal prioritas yang harus selalu dikuatkan.
Terdapat beberapa fungsi dari pendidikan karakter ini yang berguna bagi perkembangan seseorang menjadi lebih matang dalam hidup bermasyarakat.
Pertama, fungsi pembentukan dan pengembangan potensi agar perserta didik mampu mengembangkan potensi dalam dirinya untuk berpikir baik, berhati nurani baik, berperilaku baik, dan berbudi luhur.
Kedua, fungsi untuk penguatan dan perbaikan. Memperbaiki dan menguatkan peran individu, keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, dan pemerintah untuk melaksanakan tanggung jawabnya dan berpartisipasi dalam mengembangkan potensi kelompok, instansi, atau masyarakat secara umum.
Ketiga, fungsi penyaring. Pendidikan karakter digunakan agar masyarakat dapat memilih dan memilah budaya bangsa sendiri, dapat menyaring budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai karakter dan budaya bangsa sendiri yang berbudi luhur.
Ketiga fungsi ini merupakan salah satu acuan dasar dalam membentuk karakter seseorang. Pendidikan pengembangan karakter di Indonesia sangat dibutuhkan karena dilihat dari latar belakang akhir-akhir ini banyak mengalami kenaikan dalam jumblah yang tinggi angka kenakalan remaja.
Seperti yang sudah di himbaukan oleh presiden RI di atas bahwa kurangnya sumber daya manusia (SDM) sangat dimungkinkan seorang anak menggunakan bahan-bahan terlarang. Hal ini sepele karena oknun tersebut tidak mengetahui akan hal itu kaena kurangnya pendidikan.
Maka dari itu sesuwai dengan apa yang dikatakan Presiden RI berkaitan dengan pengembangan SDM dalam hal pengembangan karakter bagi seluruh oknum harus ditingkatkan agar dapat mejauhkan dan menurunkan angka kenakalan serta menjadikan remaja yang peduli, berkompeten serta tanggap terhadap perkembangan zaman.
- Penulis, mahasiswa Fakultas Filsafat Unwira Kupang