WAINGAPU KABARNTT.CO—Pertarungan perebutan kursi DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) NTT II pada pemilihan legislatif (Pileg) 2024 bakal seru. Seru karena kuota 7 kursi bakal diperbutkan 119 calon legislatif (caleg).
Ketatnya persaingan antara caleg pendatang baru dengan caleg petahana sangat tergantung pada modal politik, modal sosial dan modal finansial.
Namun demikian, modal ini akan sia-sia jika tidak ditunjang oleh strategi marketing yang baik.
Hal ini disampaikan pengamat politik dari Universinas Muhamadyah Kupang, Dr. Ahmad Atang, Sabtu (9/9/2023), lewat chat whatshappnya.
Atang menjelaskan, setiap caleg memiliki strategi pemasaran yang berbeda dengan pendekatan basis yang berbeda pula. Hal ini berlaku juga bagi Oktobius Wiritana Ringu, caleg nomor 5 dari Partai Gerindra yang berdomisili di Kabupaten Sumba Timur.
“Dalam pengamatan saya, Pak Oktobius mempunyai tim dan jaringan kerja yang sistematis karena sebelum memutuskan untuk terjun ke politik, beliau merupakan tokoh muda yang berkecimpung di dunia pertanian. Dengan demikian jaringan petani merupakan basis dasar yang bersangkutan. Ini merupakan modal yang perlu dipelihara untuk mendukung kerja-kerja politik,” jelasnya.
Meski begitu, kata Atang, basis dan modal yang dimiliki belum menjamin seseorang dapat meraih kemenangan. Karena itu kerja harus terukur dan masif.
“Oleh karena itu saya punya keyakinan kuat kalau Pak Oktobius Wiritana Ringu akan lolos ke Senayan mewakili Dapil NTT II meliputi Pulau Sumba, Pulau Timor, Sabu dan Rote dengan kerja keras dan terukur di lapangan,” kata Atang.
“Demokrasi kita saat ini berbasis individu, bukan berbasis institusi. Masyarakat selalu melihat figur, bukan melihat partai. Maka figur memiliki kekuatan untuk menarik dukungan. Posisi Pak Oktobius sangat diuntungkan karena dia berada di wilayah Pulau Sumba dengan basis pemilih yang cukup besar. Oleh karena itu, pak Oktobius harus memaksimalkan potensi elektoral yang dimiliki untuk meraih kursi yang tersedia dengan terus kerja terukur,” ungkapnya. (np)