Larantuka Punya Jasad Uskupnya Yang Masih Utuh

flotim manek1

LARANTUKA KABARNTT.CO—Semana Santa Larantuka 2023 dibuka kembali. Covid-19 yang mewabah di seluruh dunia mengakibatkan prosesi paling kolosal di muka bumi ini ditutup. Tiga tahun ditutup.

Tak ayal, ketika dibuka kembali tahun ini, sontak saja Larantuka jadi ramai. Ramai dengan pendatang yang berziarah. Ramai dengan warga Larantuka dan sekitarnya yang bale nagi meminta benza ema.  Benza Bunda Maria.

Bacaan Lainnya

Saban tahun, rangkaian acara  Semana Santa selalu menyedot para peziarah yang haus iman untuk mengasah kembali imannya. Imannya akan Tuhan, imannya akan Tuhan Tersalib yang dirayakan dalam prosesi akbar bersama Bunda Maria. Ratu Larantuka pada Hari Jumat Agung saban tahun.

Tetapi Larantuka juga punya obyek ziarah rohani yang tak kalah menarik dan patut dikunjungi. Yakni  jasad mendiang Mgr. Gabriel Manek, SVD, uskup pertama Larantuka.

Uskup Manek, begitu sapaan umat Katolik Larantuka. Uskup Manek sangat dicintai umatnya. Karya-karya untuk umat Larantuka luar biasa. Salah satu yang paling bernilai adalah mendirikan tarekat religius suster-suster Putri Reinha Rosari. Disingkat PRR.

flotim manek2
Kapela di Biara PRR tempat jasad Mgr. Gabriel Manek, SVD disemayamkan

Setelah mengundurkan diri sebagai uskup, Uskup Manek melalui hari-hari hidupnya di Amerika Serikat. Lama di Amerika Serikat, Uskup Manek meninggal dunia pada 30 November 1989. Jasadnya dimakamkan di Techny, Amerika Serikat pada 5 Desember 1989.

Para suster PRR ingin mengambil jasad pendirinya untuk dibawa ke Larantuka. Berbagai upaya dilakukan. Dan akhirnya pada 14 April 2007, peti Uskup Manek diangkat dari liang lahat.

Yang mengejutkan adalah meski sudah 17 tahun dikubur, peti dan jasadnya masih utuh, padahal tidak diawetkan ketika meninggal dunia.  Ini mujizat. Umat Larantuka meyakini ini.

Jenazahnya tiba di Kupang pada 18 April 2007.  Sempat disemayamkan di Kupang, jasadnya kemudian dibawa ke Atambua, tanah kelahirannya. Lalu pada 25 April, 2007 bertepatan dengan peringatan HUT  Tahbisan Uskupnya ke-56, jenazah Uskup Manek disemayamkan di Biara PRR Lebao, Larantuka dalam peti kaca.

Dengan demikian, siapa saja yang berkunjung dan hendak berdoa di kapela ini bisa melihat jasad Uskup Manek dalam kaca. Raganya tetap utuh. Pakaian uskupnya juga tetap utuh.

Sebagai uskup pertama Larantuka, Mgr. Manek  beliau dekat di hati umatnya di Larantuka. Dia sungguh dicintai umatnya di Larantuka. Mereka mencintainya karena kesederhanaan dan perhatiannya terhadap orang kecil.

Kapela tempat Uskup Manek disemayamkan selalu ramai dikunjungi umat.

“Sejak kapela ini kita semayamkan Bapak Uskup Gabriel Manek, orang dari seluruh penjuru datang untuk berdoa. Dengan adanya kapela ini juga membangun spirit rohani umat Katolik karena keberadaan Alm. Bapak Uskup dengan riwayat  hidupnya yang sangat kuat dengan doa dan kecintaannya kepada Bunda Maria hingga mendirikan Konggregasi Biarawati PRR,” tutur Sr. Maria Simprosa, PRR, kepada kabarntt.co, Kamis (6/4/2023).

Para peziarah belum lengkap ke Larantuka kalau belum mampir di Kapela Susteran PRR Lebao. (ama boro)

Pos terkait