LARANTUKA, KABAR NTT.CO– Masalah lampu jalan bukan hal yang baru di Flores Timur, terutama di Kota Larantuka. Banyak lampu jalan tidak menyala alias mati pada malam hari. Akibatnya, Kota Reinha itu gelap pada malam hari.
Dari pantauan media ini, Senin (29/5/2023) malam, terdapat 40 titik lampu jalan yang mati total mulai dari depan Kantor DPRD Flotim hingga Kelurahan Weri.
Hal ini tentunya sangat membahayakan pengendara kendaraan bermotor baik roda dua maupan roda empat. Bahkan di kawasan padat penduduk seperti Kelurahan Ekasapta sangat minim penerangan. Terlihat hanya lampu swadaya masyarakat yang berjejer sepanjang jalan umum. Itu pun lampu dengan daya kecil yang hanya mampu menerangi trotoar jalan saja.
Dihubungi via telepon, Selasa (30/5/2023), Kepala Dinas Perhubungan Flores Timur, Yitno Wada, mengakui kondisi lampu jalan yang banyak mati.
“Betul, di area itu masalahnya ada di jaringan PJU-nya, rata-rata jaringan yang ada itu jaringan lama yang harus diganti. Kendalanya di Kampung Baru itu kita masih menggunakan tiang PLN yang posisi dan letaknya agak sulit dijangkau karena berada di antara rumah padat penduduk. Kemudian area Pasar Baru sampai Lebao di situ kami juga mengalami kendala karena jaringan kita saat perbaikan itu beberapa bagianya diputus oleh PLN tanpa ada koordinasi,” jelas Yitno.
“Ini risiko karena kita menggunakan tiang dari PLN. Solusinya untuk tahun 2023 ini pada area yang disebutkan di atas kita pasang PJU yang baru menggunakan tiang sendiri. Jaringan yang lama akan kita ganti total, sehingga permasalahan lampu PJU (penerangan jalan umum) yang padam bisa teratasi,” tambahnya.
Untuk memastikan anggaran dan kapan terlaksananya perbaikan lampu jalan, Yitno mengatakan, Ini pakai mekanisme tender.”
Sementara itu Manager PLN Larantuka, Arif Budiman, kepada media ini, mengklarifikasi tudingan bahwa PLN yang memutuskan jaringan listrik secara sepihak.
“Izin, saya meluruskan saja pak. Kami tidak pernah memutus jaringan lampu jalan. Kalau putus akibat bencana yang mengakibatkan tiang kita roboh atau tumbang itu di luar kemampuan kami. Semua meteran lampu jalan difasilitasi dengan meteran prabayar jadi tidak ada lagi pemutusan akibat tidak bayar rekening, jadi hanya isi pulsa karena kami dari PLN sebatas menyediakan aliran listrik saja. Kalau instalasi kabel lampu jalan di luar batas wewenang kami pak. Malahan kami sudah mengizinkan pasang di tiang kami,” tandas Arif. (abh)