KUPANG KABARNTT.CO—Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda )Bidang Komunikasi dan Informatika Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2023 digelar di Kota Kupang. Rakorda selama dua hari, Rabu – Kamis (22-23/2/2023) ini berlangsung di Hotel Kristal Kupang.
Rakorda tahun ini mengangkat tema “Kolaborasi untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan dan Indeks SPBE di Provinsi NTT”.
Kegiatan ini dihadiri oleh unsur pemerintahan yaitu Bupati, Sekretaris Daerah, Kepala Dinas dan Kepala Bidang Kominfo, juga Dewan Perwakilan Rakyat dari seluruh kota dan kabupaten se-Provinsi NTT.
Kegiatan Rakorda ini dibuka secara langsung oleh Wakil Gubernur NTT, Drs. Josef A. Nae Soi, MM.
Beberapa agenda penting digelar dalam Rakorda Kominfo ini sebagai upaya mendukung peningkatan kualitas pelayanan publik dan Index Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di antaranya Pemaparan Materi oleh beberapa Narasumber yaitu Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan (LAIP), Bambang Dwi Anggono, S.Sos, M.Eng., CEH, Kepala Pusat Data dan Informasi Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Drs. Hilman Rosmana, M.Hum, Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Daerah, Hasto Prastowo, S.Kom, M.M, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi NTT, Drs. Aba Maulaka, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kupang, Ariantje M Baun, SE., M.Si.
Provinsi NTT mendapat capaian indeks SPBE tertinggi ketiga nasional, dengan angka 3,35 kategori daerah tingkat satu dengan predikat baik. Kota Kupang sendiri memperoleh Indeks SPBE 2,05 dengan predikat cukup.
Sekda Kota Kupang, Fahrensy Priestley Funay, SE., M.Si., dalam sambutannya menyampaikan selamat datang bagi para peserta rakorda di Kota Kupang.
Sesuai dengan tema rakorda, kata Funay, saat ini Pemerintah Kota Kupang tengah berfokus pada upaya penanganan stunting, inflasi dan kemiskinan ekstrem.
Sejumlah inovasi sedang dilaksanakan untuk membantu anak-anak stunting, salah satunya pemanfaatan aplikasi berbasis SPBE ‘Soda Molek’ untuk pendataan dan validasi data stunting di tingkat kelurahan yang dikelola oleh Dinas Kominfo Kota Kupang.
Selain itu pemanfaatan aplikasi Sistem Informasi Rujukan Terintegrasi Nasional (SISRUTE) Kementerian Kesehatan RI untuk penanganan rujukan ibu hamil dan balita yang dikelola oleh Dinas Kesehatan Kota Kupang.
Sedangkan terkait penanganan inflasi, sebagai bentuk implementasi SPBE untuk mewujudkan e-Government yang berhasil dan berdaya guna, Pemerintah Kota Kupang saat ini telah mengembangkan aplikasi Sodamolek 2.0 dalam penanganan inflasi.
Salah satunya sebagai sarana monitoring harga sembako pada 3 (tiga) pasar besar yakni Pasar Kasih Naikoten, Pasar Oebobo dan Pasar Oeba.
Melalui aplikasi tersebut, masyarakat dapat memantau perkembangan harga pasar dari berbagai komoditas yang menjadi kebutuhan pokok.
Selain itu, Pemerintah Kota Kupang juga telah memiliki aplikasi Nodan Mamo yang selanjutnya dikembangkan menjadi Aplikasi SIMPEG (Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian) secara komprehensif dengan 100% cakupan urusan kepegawaian.
Tahun 2019, Total Nilai Index SPBE berada di angka 1.47, dan pada Tahun 2022 mengalami peningkatan sebesar 0,58 menjadi 2.05.
Dalam kurun waktu 2020 s.d. 2021, Pemerintah Kota Kupang tidak mengikuti Kegiatan TAUVAL (Pemantauan dan Evaluasi) SPBE dari KEMENPANRB Republik Indonesia karena Pemerintah Kota Kupang sedang berproses dalam persiapan Implementasi SPBE. (pkp_chr)