KEFAMENANU KABARNTT.CO – Program Better Investment for Stunting Alleviation (BISA) melalui kerjasama Save the Children dan Nutrition International (NI) menggelar pelatihan Inklusi Disabilitas Dalam Pesan Kunci Emo Demo dan Komunikasi Perubahan Perilaku yang Dinegosiasikan, bagi para tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kegiatan pelatihan tersebut diselenggarakan di aula hotel Livero dan dihadiri oleh 31 nakes dari desa binaan program BISA.
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan selama 3 hari, terhitung sejak tanggal 20 – 22 Juli 2023.
Dev Taunu, District Coordinator BISA NTT kepada wartawan, Jumat (21/7/2023) mengatakan, kegiatan pelatihan ini adalah rangkaian dari kegiatan program BISA yang sebelumnya lebih pada mendukung peningkatan kapasitas lewat perubahan perilaku di Emo Demo, saat ini lebih difokuskan pada mikronutrien pada Ibu hamil dalam konsep 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Menurutnya, 1000 HPK merupakan jendela periode penentuan pondasi kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan syaraf yang optimal di sepanjang masa kehidupan.
“Pada awalnya kami (Program BISA-red) mendukung peningkatan kapasitas lewat perubahan perilaku di Emo Demo, sekarang kami lebih spesifik lagi untuk mikronutrien pada ibu hamil dalam konsep 1000 HPK karena terjadinya stunting diakibatkan oleh kurangnya mikronutrien pada ibu hamil pada saat kehamilannya,” jelas Dev.
Lebih jauh dirinya menjelaskan, kejadian stunting bisa terjadi karena kurangnya mikronutrien pada Ibu hamil pada saat kehamilannya, sehingga kegiatan pelatihan bagi para tenaga kesehatan di puskesmas, Bidan Desa dan Dinas kesehatan sangat penting dengan maksud agar apa yang diperoleh dapat diintegrasikan terutama dalam memberikan pemahaman kepada Ibu hamil di wilayah kerjanya tentang pentingnya mikronutrien pada saat kehamilan.
Dev berharap, para peserta yang terlibat dalam kegiatan ini dapat menyimak dengan seksama setiap materi yang diberikan sehingga dapat dilanjutkan kepada seluruh kader posyandu, agar nantinya dapat disampaikan secara reguler setiap bulan di posyandu masing-masing.
“Jadi kegiatan kita ini tingkatannya adalah Training Of Trainer (TOT), maka teman-teman yang sudah dilatih ini nantinya akan memberikan pelatihan lanjutan untuk kader posyandunya dan ketika semua kader posyandu sudah dilatih, nantinya mereka akan meneruskan informasi itu secara reguler setiap bulan di posyandu masing-masing,” tutupnya. (Siu)