KUPANG KABARNTT.CO—Dua anak (Alm) WJ Lalamentik sangat kecewa dengan pertimbangan Pemerintah Kota Kupang mengubah nama Jalan WJ Lalamentik menjadi Jalan Brigjn Imam Budiman.
Kedua ahli waris gubernur pertama NTT tersebut datang jauh-jauh dari Amerika Serikat dan Jakarta ke Kupang untuk memastikan perubahan nama jalan tersebut dan mengajukan keberatan atas perubahan itu.
Ellen Lalamentik, anak ke-5 WJ Lalamentik, setelah menyerahkan surat keberatan kepada DPRD Kota Kupang, Senin (16/1/2023), di Kantor DPRD Kota Kupang mengungkapkan kekecewaannya kepada Pemerintah Kota kupang yang tidak pernah berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk perubahan nama jalan tersebut.
“Kami keluarga sangat kaget dengan adanya keputusan pergantian nama jalan. Bukan hanya keluarga saya sebagai anak Alm. Lalamentik yang kaget. Ada perasaan marah. Saya sampai stres dengar berita itu di media dan juga dari keluarga. Dan saya jauh-jauh dari Amerika datang ke NTT, dan itu bukan perjalanan yang pendek, hanya untuk meminta pemerintah memulihkan kembali nama jalan dan juga mempertimbangkan sebelum mengambil keputusan yang sangat mengecewakan kami pihak keluarga,” jelas Ellen.
Ellen juga sangat menyesalkan tidak ada koordinasi kepada keluarga terkait perubahan nama jalan tersebut.
“Kenapa tidak ada surat kepada kami, karena kami ahli waris, masih ada kami berdua. Jadi kalau saya jauh di Amerika bisa menghubungi Kak Manggie di Jakarta. Memang saya sangat tidak setuju dengan alasan kenapa nama jalan harus diubah ataupun kenapa jalan harus dibagi menjadi beberapa nama,” kata Ellen.
“Pertama pas dikasih ke ayah saya itu jalan panjang. Dan sekarang dibagi, dan itu tidak fair dan kami sangat, sangat kecewa,” katanya.
Menurut Ellen, pihaknya juga sudah bertemu dengan Rektor Undana, Max Sanam, dan juga tidak setuju dengan perubahan nama jalan tersebut.
“Kami tadi sudah ketemu Rektor Undana. Dan dia juga bilang tidak baik, harus ada jalur yang benar, karena mendiang Alm. Lalamentik merupakan pendiri Universitas Nusa Cendana dan juga perintis NTT. Jadi sangat tidak etis mengubah nama jalan. Kami datang dari jauh ke Kupang ini meminta agar mengembalikan nama jalan pada posisi semua,” ungkap Ellen yang didamping kakaknya Manggie Lalamentik. (np)