Cegah Kekeringan, Dosen Warsito Deteksi Tiga Sumber Air di Kebun Kelompok Tani Sehati Banopo

IMG 20230907 080932
Foto: Bapak Warsito Joko Sudibyo sedang mendeteksi keberadaan sumber air menggunakan Pendulum, disaksikan Frater Herman Ginting bersama anggota kelompok tani Sehati Banopo.

KEFAMENANU KABARNTT.CO – Warsito Joko Sudibyo, salah satu dosen di Unkris Jakarta bersama Rahmat Julianto, Selasa (6/9/2023) didatangkan oleh Frater Herman Ginting untuk mendeteksi keberadaan sumber air di kebun Kelompok Tani Sehati Banopo, Desa Tublopo, Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hal ini merupakan upaya Frater Herman, untuk mencegah kekeringan di kebun Kelompok Tani Sehati Banopo pada puncak musim kemarau tahun ini.

Bacaan Lainnya

Pasalnya, wilayah Banopo sendiri diketahui langganan kekeringan ketika kemarau melanda, sehingga keberadaan air menjadi begitu sangat dinantikan di sini.

Dosen Warsito mampu mendeteksi keberadaan sumber air menggunakan alat sederhana seperti pendulum.

Kepada wartawan, Warsito Joko Sudibyo mengatakan, kehadirannya untuk mencari sumber air karena daerah Banopo selalu dilanda kekeringan pada musim kemarau.

“Kehadiran saya di sini atas undangan Frater untuk mencari sumber air demi kepentingan, pertama, kebun percontohan dan yang kedua untuk masyarakat di daerah ini yang memang kekeringan,” tuturnya.

Warsito Joko Sudibyo menyebutkan bahwa, di lokasi kebun kelompok tani ini terdapat tiga titik sumber air dengan kedalaman 40 meter dan perkiraan debit air mencapai 300 meter kubik perhari.

“Hari ini, saya mencari sumber air dan ada 3 titik sumber air. Tapi bukan bukan berarti hanya 3 tapi karena 3 saya rasa cukup untuk meng-cover kebun contoh ini dengan kedalaman rata-rata 40 meter dan debit air per hari 300 meter kubik berarti 300 ribu liter perhari. Kalau di sini ada 3 berarti 3 dikali 300 ribu liter maka 900 ribu liter perhari,” jelasnya.

Ambrosius Koa, Tokoh masyarakat sekaligus petani di Dusun Banopo merasa bersyukur karena kehadiran Bapak Warsito Joko Sudibyo setidaknya sudah membantu mendekatkan sumber air di Dusun Banopo.

“Petani mau makmur dan sukses, harus ada ketersediaan sumber air. Kalau tanpa sumber air tentunya hasilnya sia-sia saja. Saya sangat bersyukur karena sumber air sudah terdeteksi dan akan ditindaklanjut,” ujarnya.

Sementara, Frater Herman Ginting, tokoh agama asal Karo Sumatera Utara sekaligus ketua kelompok Tani sehati Banopo mengatakan, wilayah Timor terbilang subur, namun salah satu kendala utama adalah ketersediaan air.

Dikatakan Frater, banyak umatnya yang rajin dan ingin bercocok tanam meski dimusim kemarau namun kekurangan akan air membuat warganya hanya pasah dengan kondisi atau musim yang ada.

Frater menyebut, dampak dari kekeringan dan ketiadaan air bersih membuat para pemuda dari Dusun Banopo akhirnya nekat merantau ke luar daerah, sementara warga lainnya yang memilih tinggal menetap akhirnya menderita kemiskinan karena faktor penyebab utamaa adalah ketersediaan air untuk kebutuhan pertanian.

Frater Herman kuatir jika pada puncak musim kemarau ini sumber air mengering maka tanaman hortikultura di kebun kelompok tani terancam meranggas dan mati mengering.

“Kita berharap agar titik sumber air yang tadi kita sudah cari bersama bapak Warsito dapat segera kita gali atau bor sumur sehingga mampu mempertahankan tanaman horti dari ancaman kekeringan, tentunya kita berharap ada dukungan uluran tangan dari pihak donatur lainnya untuk pembuatan sumur tersebut,” tutup Frater Herman. (Siu)

Pos terkait