RUTENG KABARNTT.CO— Bupati Manggarai, Herybertus G. L. Nabit, mengukuhkan Forum Masyarakat Peduli Daerah Aliran Sungai Wae Pesi (Formapes) Kabupaten Manggarai masa bakti 2023-2027 yang berlangsung di Aula Efata Ruteng, Jumat (19/5/2023).
Dalam sambutannya, Bupati Hery mengemukakan, berdasarkan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5292), forum ini mempunyai tugas yakni mengkaji kebijakan, rencana, dan program yang sedang dan akan dilaksanakan dalam pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) di wilayah Kecamatan Reok.
Selain itu, mengkaji permasalahan yang timbul akibat kegiatan pengelolaan DAS dari bencana alam. Kemudian memberi pertimbangan dan saran pemecahan masalah kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai melalui instansi terkait mengenai penggunaan dan pemanfaatan DAS sesuai kemampuan atau daya dukung, pengembangan dan pemanfaatan sumber daya air, serta pelaksanaan penambangan bahan galian di areal DAS.
Di luar tugas pokok yang tertera tersebut, Bupati Hery meminta perhatian lebih kepada Jajaran Formapes Manggarai dalam hal membangun komunikasi dengan berbagai pihak, baik organisasi dengan semangat yang sama, masyarakat sekitar, maupun pihak-pihak yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan DAS Wae Pesi.
Kata Bupati Hery, Formapes harus mengumpulkan, sekaligus menyaring berbagai masukan terkait pengembangan dan pemantauan Wae Pesi dari hulu ke hilir.
Melanjutkan permintaan itu, Bupati Manggarai menegaskan agar Formapes dapat mengambil langkah-langkah berdasarkan kajian yang memadai, bukan sekadar sentimentil semata.
“Penting supaya dukungan-dukungan dan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah itu berakar pada kajian yang dilakukan atau berdasarkan pada ilmu pengetahuan tidak semata-mata pada statement, karena statement itu bisa berubah-ubah. Kita butuh hari ini adalah kajian bukan berdasarkan statement, tapi berdasarkan ilmu pengetahuan dan berdasar kebutuhan yang ada dalam masyarakat,” terangnya.
Sementara PPK Penatagunaan Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, Syamsumarlin, yang hadir mewakili Kepala Balai menjelaskan, pihaknya melihat Sungai Wae Pesi dari hulu sampai hilirnya adalah daerah aliran yang cukup vital bagi Kabupaten Manggarai ke depannya melalui pengelolaan sinergis dan tepat, baik itu secara fisik, maupun non fisik.
“Diharapkan dengan adanya forum masyarakat di daerah Manggarai menjadi tonggak awal kepedulian masyarakat terhadap pengelolaan daerah aliran sungai. Jadi bapak-ibu sekalian, ini merupakan tugas baru dalam mendukung tugas program pemerintah khususnya dalam pengelolaan sepanjang dari hulu sampai hilir sungai,” imbuhnya.
“Edukasi, literasi kepada masyarakat dan seluruh lapisan dari yang tua dan muda bisa kita optimalkan untuk mendukung program-program dilaksanakan oleh masyarakat peduli daerah aliran sungai,” sambungnya.
Terpisah Ketua PMI Manggarai, Hironnymus A. Kaunang, melalui Tommy Hikmat, Koordinator Program PERTAMA DAS PMI Kabupaten Manggarai mengatakan, dukungan PMI terhadap pembentukan Forum ini erat kaitannya dengan Program Pengurangan Risiko Terpadu Berbasis Masyarakat Kawasan DAS (PERTAMA DAS) dukungan Palang Merah Amerika yang telah berjalan dari tahun 2020 mulai dari Desa Bajak (di bagian hulu) hingga Kelurahan Baru (bagian hilir).
Kegiatan ini adalah lanjutan dari kegiatan pembentukan forum yang telah dilakukan pada Bulan November 2022. Dengan adanya forum ini bisa menjadi wadah partisipasi penggunaan dan pemanfaatan DAS lebih optimal sesuai daya dukung DAS itu sendiri dan menampung aspirasi, suara, pendapat, keinginan dan kebutuhan masyarakat di kawasan DAS dalam proses pembangunan. (adi)