OELAMASI KABARNTT.CO—Bupati Kupang, Korinus Masneno, membuka kegiatan Analis Situasi Penentuan Desa Lokus dan Penyusunan Rencana Kegiatan Penanganan Stunting Terintegrasi di Kabupaten Kupang Tahun 2024, bertempat di Kantor Bupati, Selasa (9/5/2023).
Hadir dalam kegiatan tersebut Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten Kupang, Rima Salean, Kadis Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A), Yesai Lanus, perwakilan dari Dinas Kesehatan, Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah, mitra dari LSM/NGO.
Di awal sambutannya, Bupati Masneno mengatakan, penurunan angka stunting masih menjadi isu strategis dan menjadi program prioritas dalam perencanaan pembangunan daerah Tahun 2024 di samping 4 isu strategis lainnya yaitu pengentasan kemiskinan ekstrem, pengendalian laju inflasi, antisipasi rawan pangan dan pemenuhan layanan dasar.
“Ini berarti bahwa penanganan stunting membutuhkan penanganan yang lebih serius, lebih tepat sasaran dan berkelanjutan dengan tujuan tidak hanya menurunkan angka stunting tetapi juga mencegah munculnya kasus baru,” katanya.
Bupati Masneno berharap agar melalui pelaksanaan kegiatan analisis situasi dan penyusunan rencana kegiatan Tahun 2024 ini, perangkat daerah, perangkat kecamatan, desa/kelurahan, puskesmas serta instansi maupun lembaga terkait dapat memberikan masukan dan saran untuk penanganan yang lebih baik.
“Kantong-kantong wilayah berisiko stunting dan intervensi layanan yang masih kurang harus dipetakan dan diidentifikasi secara baik, sasaran intervensi harus jelas sehingga program penanganannya tepat. Ini semua bisa dilakukan jika didukung dengan data yang akurat dari lapangan,” pesannya.
Di akhir sambutannya, Bupati Masneno menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mengambil bagian dan terlibat secara aktif dalam upaya penanganan stunting di Kabupaten Kupang.
“Kerja kolaborasi semua pihak turut membantu penurunan stunting di Kabupaten Kupang sehingga angka stunting di Tahun 2024 bisa menurun menjadi 9,3%,” kata Masneno.
Sementara dalam laporan Kadis DP2KBP3A, Yesai Lanus, yang dibacakan Kabid Kesejahteraan Keluarga pada DP2KBP3A Kabupaten Kupang, drg.Wiri Handayani, menyampaikan keluaran yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini yaitu rekomendasi kebutuhan program/kegiata yang masih perlu ditingkatkan kualitas pelaksanaannya; rekomendasi tindakan perbaikan layanan yang perlu diprioritaskan untuk memastikan akses rumah tangga 1.000 HPK, rekomendasi kebutuhan penguatan koordinasi, baik antar OPD dalam sinkronisasi program/kegiatan maupun koordinasi antara kabupaten/kota dan desa dengan dukungan kecamatan; serta penentuan desa lokasi fokus penanganan stunting terintegrasi Tahun 2024. (prokopim kabupaten kupang)