KEFAMENANU KABARNTT.CO – Program Better Investment for Stunting Alleviation (BISA) melalui kerja sama Save the Children dan Nutrition International menggelar Workshop Scalling up Sesi Edukasi Praktek Cuci Tangan Pakai Sabun(CTPS) dan Gizi Remaja untuk seluruh Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kegiatan tersebut diselenggarakan di Aula Hotel Livero, Kamis (4/5/2023), dibuka oleh Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan TTU, Beato Yosef Frent R. Omenu, S. STP dan dihadiri seluruh guru calon fasilitator sekolah binaan Program BISA.
Kepada media ini usai membuka kegiatan, Kadis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan TTU, Beato Yosef Frent R. Omenu, menyampaikan terima kasih kepada program BISA melalui kerjasama Save the Children dan Nutrition International atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Saya berterima kasih kepada teman-teman program BISA atas terselenggaranya kegiatan Edukasi Praktek Cuci Tangan Pakai Sabun dan Gizi Remaja untuk Seluruh Siswa Sekolah Menengah Pertama yang dilaksanakan hari ini. Saya apresiasi teman-teman dari program Save the Children yang sudah menginisiasi kegiatan ini karena tahun lalu sudah ada dan tahun ini ada lagi,” ucapnya.
Lanjut Beato, “Pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat. Saya yakin dan percaya bahwa ketika kesehatan kita baik pasti aktivitas kita berjalan dengan baik.”
Kepada guru-guru fasilitator, Beato berharap agar mereka menjadi tulang punggung untuk menerapkan ilmu-ilmu yang didapatkan dari pelatihan tersebut sehingga dapat menurunkan angka stunting di Kabupaten TTU.
“Harapan saya kepada seluruh teman-teman guru fasilitator bahwa mereka harus menjadi tulang punggung untuk menyampaikan program ini kepada semua, bukan hanya kepada anak-anak sekolah tapi mungkin kepada masyarakat yang lain perlu diinformasikan hal-hal terkait dengan gizi dan hal-hal terkait perilaku hidup bersih dan sehat. itu harapan kita bersama untuk menurunkan angka stunting,” harapnya.
Sementara itu, District Senior Program Officer BISA, Dev Taunu mengatakan kegiatan tersebut kerja sama program BISA dengan Save the Children dan Nutrition International.
Tujuan kegiatan hari ini perluasan kawan terkait dengan penyebaran komunikasi perubahan perilaku yang dilakukan ditingkat masyarakat.
“Peserta yang hadir hari ini dari 25 sekolah, pesertanya adalah guru-guru. Mereka akan dilatih selama 2 hari untuk pengenalan sesi yang nantinya mereka akan lakukan di sekolah masing-masing, yaitu sesi pengenalan cuci tangan pakai sabun dan anemia defisiensi zat besi yang berkaitan dengan konsumsi tablet tambah darah,” jelas Dev.
Dev melanjutkan, untuk saat ini semua SMP di TTU sudah masuk dampingan program BISA.
“Seluruh peserta hari ini adalah sekolah-sekolah perluasan. Di tahap I kita mendampingi 38 sekolah. Tapi untuk perluasan ini, sesuai masukan dari Pemda dan juga kesepakatan bersama kita, masuk lagi ke SMP-SMP yang tersisa. Totalnya ada 55 sekolah tersisa, di tahap I kita melatih 30 sekolah dan tahap II 25 sekolah. dari situ maka semua SMP di TTU sudah kami dampingi untuk upaya penurunan stunting di TTU,” tuturnya.
Dev berharap agar peserta kegiatan tersebut dapat melakukannya di sekolah masing-masing sesuai rencana yang sudah disusun.
“Harapan dari kami untuk peserta semoga mereka bisa mengikuti kegiatan dengan baik, menyimak dengan baik, terus memperhatikan dengan baik dan setelah besok mereka kembali ke sekolah masing-masing, mereka bisa melakukannya sesuai rencana tindak lanjut yang kami susun di hari kedua dan semuanya berdampak bagi siswa. Harapan besarnya semua upaya besar kita ini terintegrasi bisa menurunkan prevalensi anemia di Kabupaten TTU yang tentunya berkontribusi untuk penurunan angka stunting di kabupaten TTU,” harapnya.
BISA bekerja sama dengan semua lintas sektor pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan dan kebudayaan TTU, Dinas Kesehatan TTU, Dinas Pemberdayaan masyarakat Desa (DPMD), Bapelitbangda, Para Camat, Kepala Puskesmas serta Para Kepala Desa. (siu)