BISA Gelar Emo Demo Tahap IV, Dev Taunu: Kader Harus Rutin Lakukan Kegiatan Ini di Posyandu Masing-masing

IMG 20231128 232015

KEFAMENANU KABARNTT.COProgram Better Investment for Stunting Alleviation (BISA) melalui kerjasama Save the Children dan Nutrition International (NI), Selasa (28/11/2023) kembali melakukan kegiatan pelatihan Emotional Demonstration (Emo Demo) bagi Kader Posyandu, PKK Desa, dan Kader Pembangunan Manusia (KPM).

Kegiatan pelatihan Emo Demo tersebut dibuka secara langsung oleh Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bacaan Lainnya

Kepada awak media usai membuka kegiatan pelatihan Emo Demo, Kristoforus Salu, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes TTU mengatakan, Program BISA merupakan program integrasi dengan pemda TTU dalam rangka upaya percepatan penurunan stunting.

“Kegiatan hari ini adalah kegiatan Emo Demo yang bertujuan untuk penurunan angka stunting di kabupaten TTU,” ujarnya.

Dikatakan Kristoforus, dilihat dari prevelensi Stunting, di kabupaten TTU termasuk masih tinggi sehingga pemerintah berupaya dengan menggandeng semua pihak swasta atau LSM yang bertujuan untuk menurunkan angka Stunting di kabupaten TTU.

Meskipun prevelensi Stunting masih tinggi, namun berkat upaya yang dilakukan semua pihak, Stunting di kabupaten TTU mengalami sedikit penurunan.

“Untuk angka Stunting di kabupaten TTU, dilihat dari prevelensi ada penurunan. Pada tahun 2022, kita berada di angka 24,41 persen terjadi penurunan pada bulan operasi timbang, bulan Agustus tahun 2023 menjadi 22,61 persen,” ucapnya.

Dikatakan Kristoforus, dirinya mengapresiasi Save the Children dalam hal ini Program BISA karena melalui kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman tentang stunting untuk para Kader Posyandu, PKK Desa dan Kader Pembangunan Manusia (KPM).

Dirinya berharap agar melalui kegiatan hari ini dapat diterapkan di wilayah masing-masing.

“Saya berharap, melalui kegiatan ini, harus adanya peningkatan kapasitas para peserta atau para Kader, PKK Desa, sehingga dapat mengimplementasikan di desa masing-masing,” harap Kristoforus.

Sementara, District Coordinator BISA NTT, Dev Taunu, mengatakan, Tim Program BISA kembali melaksanakan kegiatan Emo Demo tahap IV.

“Hari ini kami dari tim Program BISA, Save the Children kembali melakukan kegiatan pelatihan Emo Demo bagi Kader Posyandu, Tenaga Kesehatan, PKK Desa dan Kader Pembangunan Manusia yang datang dari 5 Desa. Ini merupakan kegiatan lanjutan yang kami lakukan selama kurun waktu di tahun 2023. Jadi hari ini adalah pertemuan pelatihan kami untuk tahap IV, yang sebelumnya tahap I sampai III sudah dilakukan di bulan – bulan sebelumnya,” jelas Dev.

Dev melanjutkan, terkait angka Stunting di kabupaten TTU, berdasarkan  penimbangan pada bulan Agustus 2023, stunting di TTU sudah ada penurunan tapi memang tidak banyak, tapi timnya akan tetap berproses bersama Pemerintah Daerah (Pemda) untuk tetap bagaimana mendukung pencegahan dan penurunan angka stunting ditingkat Kabupaten TTU.

“Kami inisiasi itu mulai dari Kader, teman-teman tenaga kesehatan, untuk nanti di bulan Februari hasil pengukuran yang baru kita harap bisa turun sesuai target yang diharapkan,” ujarnya.

Dev Taunu menambahkan bahwa 5 Desa yang mengikuti kegiatan ini yakni Desa Amol, Desa Fafinesu A, Desa Fafinesu, Desa Femnasi, dan Desa Fatusene. Sedangkan untuk total desa dampingan Program BISA sebanyak 25 Desa yang tersebar di 8 Kecamatan.

Namun ada penambahan dengan replikasi dari Puskesmas yaitu penambahan 8 Desa di Puskesmas Mamsena, dan 3 Desa lagi di Puskesmas Bijaepasu.

“Total Desa yang didampingi tim Program BISA, Save The Children ada 25 Desa yang tersebar di 8 Kecamatan, tapi ada penambahan lagi dengan replikasi dari Puskesmas yaitu penambahan 8 Desa di Puskesmas Mamsena dan 3 Desa  di Puskesmas Bijaepasu,” ungkap Dev.

Kepada peserta, Dev berharap agar setelah mengikuti kegiatan pelatihan ini, akan dilakukan lagi oleh para kader secara rutin di Posyandu, sehingga informasi ini tetap tersampaikan ke masyarakat dan pola pencegahan stunting boleh berjalan dengan baik.

“Harapan saya setelah pelatihan ini, mereka (Kader-red) tetap laksanakan secara rutin di Posyandu di desa masing-masing, agar pola pencegahan stunting bisa berjalan dengan baik,” tutupnya. (Siu)

Pos terkait