LARANTUKA KABAR NTT.CO–Untuk pertama kali di NTT bayi kembar siam di Flores Timur menjalani operasi pemisahan oleh tim dokter RS dr. Soetomo Surabaya, Minggu (7/5/2023) pagi ini.
Bayi kembar siam ini lahir dari pasangan Fransiskus Boli asal Desa Pandi, Kecamatan Wotan Ulumado, Adonara dan sang istri bernama Emiliana Pole Aran, asal Desa Watobuku, Kecamatan Wulanggitang.
Operasi pemisahan dilakukan di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka. Selain dari RS dr. Soetomo Surabaya, tim dokter juga terdiri dari RSUD Prof. WZ Yohannes Kupang, RSUD dr. TC Hillers Maumere, dan RSUD Hendrik Fernandez.
Dalam konferensi pers di RSUD Hendrik Fernandez, Sabtu (6/5/2023) malam, Direktur RSUD Hendrik Fernadez Larantuka, dr. Sanny memastikan pagi ini akan dilakukan operasi pemisahan.
“Besok pagi kami siap laksanakan operasi. Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada tim dari dr. Soetomo Surabaya dan RSUD dr. TC Hillers Maumere. Kami sangat mengapresiasi bantuan ini. Untuk pemberitahuan bahwa hal ini bukan salah adat atau kutukan dan lain sebagainya, namun ini rencana Tuhan dan saya mohon doanya agar tim dokter bisa kerja dengan maksimal,” jelas dr. Sanny.
Dokter ahli beda bayi RS dr. Soetomo Surabaya, dr.Poerwadi, Sp.B,Sp.BA, berharap operasi berjalan lancar dan tanpa gangguan.
“Saya berharap semua bisa berjalan dengan baik dan untuk mendeteksi kembar siam ini hanya berlaku di Surabaya dan belum merata. Untuk mengetahui kembar siam ini butuh dokter khusus yang spesial kandungan terminatologi. Di Surabaya juga belum merata, hanya beberapa orang saja. Tapi kita patut bersyukur karena umur kelahiran anak ini lahir dengan dempet dalam bahasa ilmiahnya omfalopagus, namun usia kelahiranya 39 minggu yang organ tubuhnya sudah layak dan matang untuk dilahirkan,” paparnya.
Penjabat Bupati Flotim, Doris Rihi, mengapresiasi tim dokter yang membantu operasi pemisahan itu.
“Saya mau sampaikan kepada orang tua anak dan keluarga bahwa kita punya niat yang sama untuk menyelamatkan anak kita. Saya juga atas nama Pemerintah Daerah dan Kabupaten Flotim berterima kasih kepada Kemenkes RI dan RS dr. Soetomo Surabaya, juga Gubenur NTT. Kami akan terus berkomunikasi dengan pihak Pemprov, Kementerian dan lembaga terkait lainnya untuk bersama-sama menolong anak kita ini agar mendapat jalan yang terbaik,” kata Doris Rihi. (abh)