15  Tahun Menanti, Ruas Jalan Tenawahang-Tuakepa, Flotim Mengecewakan

flotim jalan rusak
Salah satu titik jalan yang rusak parah di jalur Tenawahang-Tuakepa, Flores Timur

LARANTUKA  KABARNTT.CO-— Salah satu desa di Flores Timur yang dikenal dengan hasil komiditi  kemiri, yaitu Desa Tenawahang, Kecamatan Tite Hena, rela berkorban untuk sebuah jalan masuk ke desa mereka.  Namun ruas jalan yang dibangun belum satu tahun ini sudah terkelupas.

Menurut pantauan media ini di lapangan, Jumat pekan lalu kondisi jalan penghubung Desa Tenawahang-Tuakepa sangat memrihatinkan. Proyek yang baru dikerjakan akhir tahun lalu itu  banyak yang sudah terkelupas.

Terdapat  sekitar 10 titik dengan kerusakan  sangat parah. Belum lagi bahu jalannya yang sudah tergerus air.  Juga drainase yang belum habis dikerjakan.

Kepada kabarntt.co, Anis Openg , salah satu warga Desa Tenawahang menuturkan, umumnya warga desa ini sangat kecewa dengan kondisi jalan ini. Pasalnya dalam hitungan bulan saja jalannya sudah banyak yang rusak, padahal baru saja dikerjakan.

Anis mengatakan sangat  kecewa dengan proyek ini, karena tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan.

Kepala Desa  Tenawahang, Bernardus Belawa Sogen,  juga sangat kecewa dengan ruas jalan yang sudah rusak meski baru selesai dikerjakan ini.

“Kami menunggu proyek ini sekitar hampir mau 20 tahun. Dan masyarakat itu rela tebang kemirinya sampai sekitar ratusan pohon, karena mereka sangat  merindukan jalan. Sebab betapa susahnya mereka angkat kemiri dari hutan ke sini. Dan ketika awal jalannya dihotmix respon dari masyarakat sangat  luar biasa. Tapi dengan keadaannya yang kita lihat sekarang banyak masyarakat sudah mengeluhkan jalan ni ke BPD dengan saya selaku  kades,” tutur  Belawa.

Kepada warganya yang menanyakan kondisi  jalan ini, Belawa  menegaskan dirinya sudah mengkomunikasikannya tapi yang menentukan  adalah orang di atasnya.

“Kami ingin kualitas yang baik supaya bisa bertahan lama,” kata Belawa.

Belawa bersama masyarakat berharap agar kualitas jalan dikerjakan dengan baik supaya bisa bertahan lama.

“Coba pak bayangkan, lima belas tahun menunggu lalu rusak begitu saja? Semoga  Dinas PU  bisa mengawal ini agar jalanya mendapatkan kualitas standar seperti dalam desainnya,” harap Belawa.  (abh)

Pos terkait