OELAMASI KABARNTT.CO—Sebanyak 113 Kepala Keluarga (KK) menerima bantuan langsung tunai dana desa (BLT DD) tiga bulan, yakni Januari, Februari dan Maret 2022.
Penyaluran BLT DD Manusak ini ikut disaksikan Kapolsek Kupang Timur, camat, tim dari puskesmas serta Badan Pemusywaratan Desa (BPD) setempat.
Demikian diungkapkan Kepala Desa Manusak, Arthur Ximenes, kepada media ini, Selasa (12/4/2022).
Menurut Ximenes, data penerima manfaat Desa Manusak ada penurunan sesuai data tahun lalu KPM-nya berjumlah 129 dan tahun 2022 ini hanya tersisa 113 KK saja.
Hal ini dikarenakan sejumlah alasan, di antaranya karena beberapa di antara penerima manfaat sudah punya kehidupan yang lebih baik secara ekonomi, pindah pekerjaan, dan beberapa nama kena evaluasi dan nama mereka dicoret sebagai penerima manfaat karena tidak membelanjakan uang mereka sesuai peruntukannya
“Kita sudah salurkan hari ini kepada 113 Kepala Keluarga (KK) sebagai Kelompok Penerima Manfaat (KPM) masing-masing per bulan Rp 300.000 di kalikan 3 bulan maka yang harus diterima sebesar Rp 900.000 untuk triwulan pertama tahun 2022 ini,” kata Ximenes.
Selanjutnya, ungkap Ximenes, setelah penyaluran BLT DD ini pihaknya akan segera membuat laporan untuk kemudian mengikuti proses realisasi tahap berikutnya.
“Pemerintah desa dan BPD sangat berharap kepada masyarakat sesuai apa yang sudah ditegaskan oleh camat dan Kapolsek Kupang Timur, maka membelanjakan uang BLT DD tersebut untuk mempertahankan daya beli masyarakat di tengah-tengah masa pandemi, apalagi tahun 2022 ini ada dua hari raya besar yakni Paskah dan Idul Fitri maka harapan kami mereka membelanjakan uang BLT DD ini untuk kepentingan ekonomi masyarakat atau keluarga. Sebaliknya tidak boleh dipergunakan untuk membelanjakan uang tersebut di luar peruntukannya,” tegas Ximenes.
Hal senada diungkapkan Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Manusak, Apolinario Fereira.
Menurut Fereira, salah satu peran BPD yakni mengawasi kinerja pemerintah desa. Dirinya juga sudah melakukan koordinasi hal-hal terkait pembangunan, pemberdayaan dan pembinaan di desa, termasuk di antaranya mengawasi penyaluran BLT DD tersebut.
Menurut Fereira, BPD juga tidak menyarankan BLT DD ini digunakan untuk keperluan yang tidak perlu. Misalnya membeli pulsa atau HP, tetapi harus digunakan untuk bisa memperbaiki ekonomi rumah tangga itu sendiri. (sem)