KUPANG KABARNTT.CO—Beredar foto bentuk Kartu Keluarga (KK) terbaru yang memiliki ukuran seperti KTP (kartu tanda pencuduk). Dalam unggahan tersebut, kartu itu berwarna putih dan memuat sejumlah informasi seperti Kartu Keluarga pada umumnya.
Hanya saja ukuran Kartu Keluarga tersebut kecil seperti KTP. Tak hanya itu, dalam foto tersebut juga terdapat lambang negara Indonesia.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Kupang, Angela Tamo Inya, di ruang kerjanya, Selasa (11/1/20212), membantah jika ada model Kartu Keluarga (KK) yang dicetak sama dengan bentuk KTP yang beredar luas di media social seperti facebook dan juga group whashap.
“Terkait model KK yang dicetak sama bentuk KTP yang dicetak oleh oknum-oknum dan disebarluaskan di media sosial itu ditegaskan bahwa itu adalah KK palsu yang tidak sesuai dengan spesifikasi blangko sesuai dengan amanat Permendagri 109 tahun 2018. Di mana di situ KK produk Dukcapil itu tercetak harus menggunakan kertas HVS yang A4 yang 80 gram,” jelas Angela Tamo Inya.
Angela menegaskan, KK yang dicetak seperti KTP tidak pernah ada atau hoax, sehingga masyarakat harus pintar-pintar mengakses berita-berita mana yang benar dan mana yang hoax.
“Ya masyarakat perlu bijak saja sih, harus membedakan mana yang benar dan hoax,” serunya.
Lebh lanjut Angela mengatakan, terkait pembuatan KTP yang baru melalui android, bahwa Dirjen Dukcapil sedang melakukan uji coba di beberapa kabupaten/kota, sehingga semua data tentang penduduk sudah semuanya terkover di dalam QR kode tersebut. Masyarakat yang punya android bisa mengaksesnya dengan gampang, tanpa harus memegang secara fisik.
“Kita akan lebih dipermudah. Untuk KTP nantinya kita sudah memakai QR Kode langsung dari android tanpa harus memegang yang fisik. Saat ini Dirjen Dukcapil sementara uji coba, namun memang hanya masyarakat yang punya android dan yang tidak punya bisa pegang KTP secara fisik,” kata Angela.
Menurutnya, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kekurangan blangko KTP dan juga mengingat harga blangko KTP yang cukup mahal.
“Ya kita mempermudah masyarakat saja dalam hal kepengurusan KTP, bisa lebih simpel karena semua hal sudah di android. Dan juga memang menekan pengeluaran, karena harga blangko yang cukup mahal. Ini juga kebijakan dari Kemendagri untuk efisiensi,” sebutnya. (np)