Terjun ke Desa, Mahasiswa Angkatan I STIH Ikuti Pembekalan KKN

TTU KKN

KEFAMENANU KABARNTT.CO – Sebanyak 14 mahasiswa/mahasiswi angkatan  I (pertama) Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Cendana Wangi Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), mengikuti  pembekalan   Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Kegiatan pembekalan KKN tersebut  berlangsung di Kampus STIH, Jumat (11/2/2022).

Bacaan Lainnya

Kepada wartawan, Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Cendana Wangi Kefamenanu, Drs. Frans Uskono, menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan kegiatan wajib yang dilakukan untuk memberikan bekal bagi mahasiswa/wi yang akan mengakhiri studinya.

Frans menyampaikan, pembekalan tersebut dilakukan agar mahasiswa/wi yang akan turun ke desa untuk melakukan KKN nanti bisa berbaur dengan masyarakat setempat.

“Karena mereka akan turun ke desa, maka ada beberapa materi/catatan yang perlu kami sampaikan agar mereka betul-betul bisa melaksanakan tugas ini dengan penuh tanggung jawab. Ketika di desa berusahalah untuk bisa melakukan koordinasi, kerja sama dengan aparat desa juga masyarakat,” pesan Frans.

Frans berpesan kepada mahasiswa/wi agar tidak menganggap KKN ini sebagai beban, melainkan sebagai kewajiban agar dapat melakukan hal yang positif dalam mendukung pembangunan di desa.

Frans juga meminta kepada para mahasiswa yang akan melakukan KKN untuk bisa menggunakan dengan baik pengetahuan yang dimiliki, berbaur dan berkoordinasi dengan masyarakat, tokoh adat dan agama setempat terutama memberikan masukan bagi aparat desa dalam hal pengelolaan administrasi keuangan desa serta dampak hukumnya.

“Karena kita mengerti hukum bukan berarti kita menjadi hakim di sana, tetapi berikanlah pikiran-pikiran atau masukan yang baik terkait aturan yang berlaku terutama kepada aparatur desa sehingga tugas itu dapat diselesaikan dengan baik,” pesan Frans.

Kesempatan yang sama, Ketua LPM STIH CW Kefamenanu, Yoseph Apaut, menjelaskan, pembekalan bagi mahasiswa/wi ini merupakan salah satu upaya penguatan bagi mahasiswa agar bisa lebih cermat dan jeli mengidentifikasi persoalan di desa.

“Saat ini persoalan yang paling banyak itu ada di desa, untuk itu dengan adanya mereka diharapkan bisa terlibat langsung bersama masyarakat dan memberikan dampak yang baik bagi pembangunan di desa,” kata Yoseph.

Sementara Yanuarius Basin, salah satu mahasiswa STIH CW Kefamenanu, menilai kegiatan pembekalan tersebut sangat bermanfaat bagi mereka sebelum melakukan KKN di desa.

Menurut Yanuarius, catatan/materi yang disampaikan dalam kegiatan pembekalan tersebut akan menjadi modal yang berharga saat melaksanakan tanggung jawab mereka dalam mendukung pembangunan desa melalui pengetahuan yang dimiliki.

Yanuarius juga memastikan, dengan bekal pengetahuan yang dimiliki, dirinya bersama mahasiswa/wi lainnya akan berupaya melaksanakan tugas tersebut dengan penuh tanggung jawab sehingga dapat memberikan dampak yang positif bagi masyarakat setempat.

“Sebagai mahasiswa tentu kami sangat senang dengan kegiatan ini. Ini menjadi modal bagi kami saat melakukan KKN nanti di desa,” pungkas Yanuarius. (siu)

Pos terkait